Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Gagal Jantung Dipengaruhi 4 Hal dalam Tubuh!

23 November 2017   21:32 Diperbarui: 23 November 2017   21:39 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jantung adalah organ yang berfungsi sebagai pompa yang mempertahankan tekanan darah dan aliran darah melalui paru-paru dan seluruh bagian tubuh. Jantung memompa sekitar 100.000 kali dan mengirimkan darah 7.200 liter per harinya. Jantung merupakan sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah, oleh kontraksi berirama yang berulang. 

Darah menyuplai oksigen dan nutrisi pada tubuh, juga membantu menghilangkan sisa-sisa metabolisme. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan organ jantung, istilah tersebut berasal dari kata Yunani: "cardia" untuk yang memiliki arti jantung. Organ jantung terletak di rongga dada agak sebelah kiri.

Ada berbagai macam penyakit yang dapat menyerang organ jantung. Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian yang umum pada tahun 2008, membawa 30% manusia pada kematian. Penyakit-penyakit yang dapat menyerang organ jantung adalah penyakit jantung koroner, imfark miokard akut (kerusakan/kematian otot jantung), kardiomiopati (pelemahan dan pembesaran otot jantung), penyakit jantung rematik, kelainan katup jantung, penyakit serebrovaskular (penyumbatan pembuluh darah di jantung yang mengarah ke otak), penyakit jantung bawaan, fibrilasi atrial (gangguan pada jantung akibat ritme listrik jantung yang mengganggu kerja atrium pada jantung), dan gagal jantung.

Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah gagal jantung kongestif. Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah kesehatan, seperti penyakit jantung koroner, gangguan ritme jantung atau aritmia, kerusakan yang terjadi pada katup jantung, gangguan otot jantung atau kardiomiopati, kekurangan eritrosit dalam tubuh atau anemia, radang pada otot jantung atau miokarditis, tekanan darah tinggi atau biasa dikenal dengan hipertensi, diabetes, kelainan kelenjar tiroid yang bekerja terlalu aktif atau hipertiroidisme, dan kemungkinan cacat jantung yang sudah ada sejak lahir. 

Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlet-atlet sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang melebihi ambang batas dari suplai darah ke jantung, karena telah terjadi penyempitan arteri akibat plak dan hal ini disebut penyakit iskemia koroner.

Berdasarkan rentang waktu berkembangnya gejala penyakit, gagal jantung terbagi menjadi dua, yaitu gagal jantung kronis dan gagal jantung akut. Pada gagal jantung kronis, gejala berkembang secara bertahap dan lama. Sedangkan pada gagal jantung akut, gejala berkembang secara cepat. Gejala utama gagal jantung adalah tubuh terasa lelah sepanjang waktu, merasakan sesam nafas baik saat melakukan aktivitas atau saat istirahat, dan terjadi pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.

Ada empat jenis gagal jantung, yaitu gagal jantung sistolik, gagal jantung diastolik, gagal jantung sebelah kiri, dan gagal jantung sebelah kanan. Pertama, gagal jantung sistolik adalah keadaan di mana otot jantung tidak dapat berkontraksi dengan baik, yang nantinya menyebabkan penyaluran darah yang banyak mengandung oksigen ke seluruh tubuh dapat terganggu prosesnya. Kedua, gagal jantung diastolik adalah keadaan di mana otot yang ada pada organ jantung kaku, sehingga jantung menjadi sangat sulit untuk menerima darah. 

Ketiga, gagal jantung sebelah kiri, yaitu keadaan di mana ventrikel sinister pada jantung tidak dapat memompa darah yang kaya oleh oksigen ke seluruh tubuh, hal ini menyebabkan tubuh menjadi kekurangan darah yang banyak mengandung oksigen. Keempat, gagal jantung sebelah kanan, yaitu keadaan di mana ventrikel dexter pada jantung tidak dapat bekerja dengan baik lagi, bisa dikatakan rusak, sehingga hal ini menyebabkan proses pengambilan oksigen pada paru-paru oleh darah tidak dapat berjalan dengan baik prosesnya.

Jantung terdiri dari empat ruang utama yang berfungsi sebagai pompa pada sistem sirkulasi darah. Yang paling berperan adalah bilik (ventrikel), sedangkan serambi (atrium) sebenarnya berfungsi sebagai ruang penyimpanan selama ventrikel memompa.

Ventrikel berkontraksi, ventrikel dexter memasok darah ke paru-paru, dan ventrikel sinister mendorong darah ke aorta berulang-ulang melalui sistem sirkulasi, fase ini disebut systole. Sedangkan fase pengisian atau istirahat (tidak memompa) setelah ventrikel mengosongkan darah menuju arteri disebut diastole. Kontraksi jantung inilah yang mendasari terjadinya serangkaian peristiwa elektrik dengan koordinasi yang baik. 

Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik, jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat yang khusus, yaitu otomatisasi, ritmisasi, konduktifitas, dan daya rangsang. Pertama, otomatisasi adalah kemampuan menghasilkan impuls secara spontan. Kedua, ritmisasi adalah pembangkitan impuls yang teratur. Ketiga, konduktifitas adalah kemampuan untun menyalurkan impuls. Keempat, daya rangsang adalah kemampuan untuk menanggapi stimulasi.

 Berdasarkan adanya keempat sifat tersebut, maka secara spontan dan teratur jantung akan menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan melalui sistem hantar untuk merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan kontraksi otot. Perjalanan impuls tersebut melalui keempat pacemaker yang ada dalam tubuh kita. 

Pacemaker merupakan alat pacu jantung, terdiri dari nodus sinoatrial (nodus SA), nodus atrioventrikel (nodus AV), berkas his yang berlanjut menjadi berkas yang bercabang ke kanan (right bundle branch) dan yang bercabang ke kiri (left bundle branch), dan yang terakhir melewati serat purkinje. Tanpa kita sadari, hambatan yang ada dalam perjalanan impuls tersebut nantinya menjadi pengaturan irama jantung pada tubuh kita.

Empat hal tersebut merupakan hal yang penting untuk kerja jantung dan tubuh kita. Diduga, kegagalan kerja keempat pacemaker dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung. Kelainan fungsi nodus sinoatrial sering terlihat pada gagal jantung klinis dan eksperimental. Sebagai contoh, pasien dengan gagal jantung dapat hadir dengan bradikardia dan penelitian pada hewan menunjukkan peningkatan pada siklus intrinsik panjang nodus SA dengan respons yang diperkuat terhadap asetilkolin sebagai mekanisme penyumbang.

Nodus Sino Atrial (SA) yang dianggap sebagai salah satu pacemaker dalam tubuh kita, berwujud kepingan yang berbentuk seperti sabit. Bentuk ini berasal dari otot-otot yang mengalami spesialisasi dengan ukuran lebar kira-kira 3 mm dan panjang 1 cm. 

Nodus ini terletak pada dinding posterior atrium dexter yang tepat dibawah dan medial terhadap muara vena kava superior, dan pada serabut-serabut nodus ini masing-masing terdapat garis tengah yang berukuran 3-5 mikron, garis tengah ini berbeda dengan serabut otot atrium sekitarnya yang bergaris tengah 15-20 mikron. Tetapi, serabut SA berhubungan langsung dengan serabut atrium sehingga setiap potensial aksi yang mulai pada nodus SA akan segera menyebar ke atrium. 

Nodus SA disebut pemacu alami karena secara teratur mengeluarkan aliran listrik impuls yang kemudian menggerakkan jantung secara otomatis. Pada keadaan normal, impuls yang dikeluarkan frekuensinya 60-100 kali/menit. Respon dari impuls SA memberikan dampak pada aktifitas atrium. SA node dapat menghasilkan impuls karena adanya sel-sel pacemaker yang mengeluarkan impuls secara otomatis. Sel ini dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis. 

Sebagian terbesar serabut jantung mempunyai kemampuan eksitasi sendiri suatu proses yang dapat menyebabkan berirama otomatis. Ini terutama terjadi pada serabut-serabut sistem penghantar proses jantung. Bagian sistem ini yang terutama menunjukkan eksitasi sendiri adalah serabut nodus SA. Berdasarkan alasan ini nodus SA biasanya mengatur kecepatan denyut seluruh jantung. 

Serabut pada nodus SA sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya, yaitu hanya mempunyai potensial membran istirahat dari 55 -- 60 mvolt, dibandingkan dengan 85-95 mvolt pada sebagian terbesar serabut lainnya, potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat membran yang mudah ditembus oleh ion Natrium (Na). Kebocoran Natrium ini juga yang menyebabkan eksitasi sendiri dari serabut SA.

Pacemaker yang kedua adalah nodus Atrio Ventrikular (AV), yang letaknya di dalam dinding septum (sekat) atrium sebelah kanan tepat diatas katup trikuspidalis dekat muara sinus koronarius, serabut nodus AV bila tidak dirangsang oleh suatu sumber dari luar akan mengeluarkan impuls dengan kecepatan berirama intrinsic 40 -- 60 kali permenit. Nodus AV mempunyai dua fungsi penting sebagai berikut :

1. Impuls jantung ditahan disini selama 0,1 atau 100 ml/detik, untuk memungkinkan pengisian ventrikel selama atrium berkontraksi

2. Mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel.

Penundaan penghantaran pada simpul AV, sistem penghantaran diatur sedemikian rupa sehingga impuls jantung tidak berjalan dari atrium ke ventrikel terlalu cepat, ini memberi peluang bagi atrium untuk mengosongkan isinya kedalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel mulai. Terutama nodus AV dan serabut penghantar penyertanya bahwa penundaan penghantaran impuls ini dari atrium ke ventrikel.

Pacemaker yang ketiga adalah berkas his, yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari nodus AV ke sistem berkas cabang. Berkas cabang atau bundle branch merupakan lanjutan dari berkas his yang bercabang menjadi dua bagian berikut:

1. Right bundle branch (cabang sebelah kanan), yang berfungsi untuk mengirim impuls ke otot jantung ventrikel kanan

2. Left bundle branch (cabang sebelah kiri), yang terbagi dua yaitu :

a. Deviasi kebelakang (left posterior vesicle), yang berfungsi untuk menghantarkan impuls ke endokardium ventrikel kiri bagian posterior dan inferior.

b. Deviasi kedepan (left anterior vesicle), yang berfungsi untuk menghantarkan impuls ke endokardium ventrikel kiri bagian anterior dan superior.

Pacemaker terakhir dalam tubuh kita adalah sistem purkinje. Sistem purkinje pertama kali ditemukan oleh Jan Evangelista Purkinje dan hal ini merupakan bagian ujung dari berkas cabang, berfungsi untuk menghantarkan atau mengirimkan impuls menuju lapisan subendokard pada kedua ventrikel, sehingga dapat terjadi depolarisasi yang diikuti oleh kontraksi ventrikel.

Serabut purkinje yang meninggalkan nodus AV melalui berkas AV dan masuk ke dalam ventrikel mempunyai sifat-sifat fungsional yang sangat berlawanan dengan sifat-sifat fungsional serabut nodus AV, serabut purkinje mengeluarkan impuls dengan kecepatan antara 20-40 kali permenit, serabut ini merupakan serabut yang sangat besar, bahkan lebih besar dari pada serabut otot ventrikel normal, dan serabut ini menghantarkan impuls dengan kecepatan 1,5 -- 4 meter perdetik, suatu kecepatan sekitar 6 kali kecepatan dalam otot jantung biasanya dan 150 kali kecepatan dalam serabut sambungan. 

Hal ini memungkinkan penghantaran impuls jantung yang sangat cepat keseluruh sistem ventrikel. Serabut purkinje, setelah berasal dari dalam simpul AV, membentuk berkas AV, yang kemudian menyusup melalui jaringan fibrosa diantara katup-katup jantung dan kemudian kedalam sistem ventrikel. Berkas AV hampir segera membagi diri kedalam cabang-cabang berkas kanan dan kiri yang terletak di bawah endokardium sisi septum masing-masing. 

Tiap-tiap cabang ini berjalan kebawah menuju apeks ventrikel masing-masing, tetapi kemudian membagi menjadi cabang-cabang kecil dantersebar di sekitar tiap-tiap ruang ventrikel dan akhirnya kembali kedasar jantung sepanjang dinding lateral. Serabut purkinje terminal menenbus massa otot untuk berakhir pada serabut otot. Dari saat impuls jantung pertama-tama memasuki berkas AV sampai ia mencapai ujung serabut purkinje, waktu total yang berlalu hanya 0,03 detik. Jadi, sekali suatu impuls jantung memasuki system purkinje, ia menyebar hampir dengan segera ke seluruh permukaan endokardium otot ventrikel.

Menurut pendapat saya, gagal jantung tidaklah hanya disebabkan oleh kegagalan kerja pada nodus Sino Atrial, tetapi karena keempat pacemaker yang tidak dapat bekerja sama dengan baik. Jika nodus Sino Atrial mengalami gangguan, dapat digantikan dengan nodus Atrio Ventrikular. Selanjutnya jika Atrio Ventrikular masih tidak dapat bekerja dengan baik, bisa digantikan oleh berkas his dan berkas cabang. Pilihan terakhir jika berkas his dan berkas cabang tidak dapat bekerja dengan baik, maka yang akan bekerja keras adalah sistem purkinje. Jika keempat pacemaker gagal melakukan kerjanya, diduga gagal jantung akan terjadi.

Jika sudah merasakan beberapa gejala gagal jantung, dapat dilakukan beberapa macam tes yang bertujuan untuk memastikan, di antaranya adalah ekokardiogram, elektrokardiogram, dan tes darah. Seseorang yang mengalami gagal jantung bukan berarti jantungnya tidak bekerja lagi, tetapi kinerja jantung menjadi tidak maksimal karena jantung memiliki daya pompa yang sangat lemah. Pada sebagian kasus gagal jantung, penyakit ini tidaklah dapat sembuh sepenuhnya, tetapi bisa dibantu oleh berbagai macam obat-obatan, alat-alat penopang jantung, dan operasi dengan prosedur yang sesuai.

Gagal jantung dapat dicegah dengan berbagai macam cara, yang terpenting adalah kita semua harus mengusahakan hidup yang sehat. Hidup yang sehat bisa diwujudkan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi, tak lupa membatasi konsumsi lemak, garam, dan gula, tetapi memperbanyak konsumsi buah dan sayur. Sehat juga dapat diwujudkan dengan menjaga kadar kolesterol, tekanan darah, menghindari rokok dan minuman keras serta memperbanyak olahraga agar berat badan tetap seimbang. Mari kita jaga kesehatan tubuh kita, tak hanya untuk mencegah gagal jantung, tapi untuk mencegah segala penyakit!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun