Mohon tunggu...
Herlina Hesti
Herlina Hesti Mohon Tunggu... Guru - Hesti

Less is more💓

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kita Tidak Ditentukan oleh Masa Lalu

16 Juli 2022   20:44 Diperbarui: 16 Juli 2022   21:00 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Menurut Ichiro Kishimi dalam bukunya berani tidak disukai mengatakan bahwa "dalam teori psikologi Alder disebut dengan Teleologi atau ilmu yang mempelajari tujuan dari suatu fenomena tertentu. Dimana dijelaskan bahwa orang melakukan sesuatu karena memiliki tujuan tertentu. 

Dalam teori Alder sangat menentang keberadaan trauma, tidak ada pengalaman yang dengan sendirinya menyebabkan keberhasilan atau kegagalan kita. Kita tidak menderita syok akibat pengalaman kita-yang dinamakan trauma-namun sebaliknya, kita mengartikannya sesuai dengan tujuan kita. Kita tidak ditentukan oleh pengalaman kita, namun arti yang kita berikan pada pengalaman-pengalaman itu menentukan dengan sendirinya . 

Jadi kita mengartikan pengalaman-pengalaman itu sesuai dengan tujuan kita"

Dari teori tersebu di atas jika kita mengatakan orang dengan kepribadian buruk karena masa lalunya yang artinya orang tersubut tidak bisa berubah, bukankan sesuatu yang berubah karena masa lalu yang buruk adalah hal yang aneh? Atau saat anda memenemukan orang dengan kepribadian buruk mendekati mereka dengan mengatakan "tenanglah ini bukan salah kamu, tapi kesalahan adalah di masa lalu kamu yang kurang baik."

Bukankah seseorang yang sakit harus ke dokter untuk mendapatkan resep obat dan berusaha menemukan obatnya mengkonsumsi dan bisa sebuh, atau malah hanya duduk dan mencari penyebab sakit yang dideritanya. 

Saya pernah mendengar seseorang mengatakan pesan dari orang tuanya "nak, jadikan masa lalumu sebagai pelajaran buat kamu untuk menghadapi kehidupan ini, jika masa lalumu buruk ambil hikmahnya sebagai pelajaran untuk berbenah dan sebaliknya jika masa lalumu baik maka jadikan itu sebagai pelajarannmu untuk kedepannya terus menjadi baik."

Sebagai akhir kata, teruslah menebarkan kebaikan dengan memberikan contoh yang baik kepada siapapun terlebih kepada anak-anak, agar kelak kita mendapatkan generasi yang lebih baik dari sekarang. Baik itu anda yang berprofesi sebagai guru, sebagai orang tua ataupun masyarak. Berubalah walau masa lalumu pahit. 

Ya.. karena itulah kehidupan yang sesungguhnya. Ada seorang guru pernah mengatakan "jangan cepat memuntahkan hal-hal yang pahit, karena itu adalah obat. Dan jangan cepat menelan hal-hal yang manis karena itu merupakan racun."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun