Dalam kehidupan sehari-hari kita pastinya merasa senang, berbunga-bunga, dan lebih berenergi jika mendapatkan pujian dari orang lain dimana saat kita berhasil melakukan suatu target yang diberikan atau berhasil melakukan apapun itu. Saat gagal, kita pun berharap mendapatkan dukungan dan motivasi dari orang lain.Â
Berbagai upaya pun dilakukan untuk mendapatkan pujian, sebagian orang berkoar-koar terhadap prestasinya hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain dengan begitu bisa membuatnya merasa bahagia.Â
Pada ada umunya kita menginginkan orang lain berbuat baik terhadap kita. Dari kebiasaan tersebut  kita nampaknya terlalu sibuk mencari pengakuan, pujian, dan cinta dari orang lain sampai lupa menyadari bahwa kita lebih berarti dari kata-kata pujian dari orang lain.
Hal sebaliknya ketika kita gagal melakukan sesuatu dan tidak mendapatkan pujian dari orang lain atau disepelehkan oleh orang lain, kita mulai membenci orang tersebut, merasa hilang harapan, menyalahkan diri sendiri, kehilangan gairah untuk hidup, dan merasa diri orang yang paling menderita di dunia ini.
Kita perlu menyadari bahwa orang lain tidak terlalu peduli untuk memuji keberhasilan kita dan mengakui kita. Orang lain juga punya kebebasan untuk mengkritik, mencemooh apapun itu yang ada di dunia ini. Maka dari itu, kita secara pribadi harus siap terhadap situasi apapun yang ada di dunia ini baik itu hal yang positif maupun yang negatif.
Hal yang terpenting adalah kita tidak bisa meminta orang lain untuk mengakui kita, mencintai kita untuk membuat kita bahagia karena hal-hal kebaikan yang kita harapkan dari orang lain tersebut hanya bisa diberikan, bukan untuk diminta.
Maka dari itu mencintai diri sendiri, membuat diri kita bahagia adalah tugas dan tanggung jawab pribadi. Salah satunya adalah menerima diri apa adanya. Dengan begitu kita akan dimudahkan menerima situasi yang datang dari kita baik itu hal positif maupun negatif .Â
Tapi terkadang, mencintai diri sendiri tidaklah mudah untuk dilakukan terkadang kita bingung harus dimulai dari mana. Karena yang kita tahu selama bersekolah  12 tahun bahkan lebih kita hanya diajarkan ilmu-ilmu yang lain berupa ilmu hafalan yang isinya biasanya bersifat materi, iya mungkin karena kita tidak diajarkan mengapa kita belajar materi tersebut.Â
Ada beberapa yang berguna untuk pendidikan dan kerja, tapi sayangnya buat hidup mungkin bisa dipertanyakan kebergunaan materi yang kita pelajari di sekolah.
Saat menghadapi kenyataan dalam menjalani kehidupan atau di dunia pekerjaan kita biasanya dituntut sebuah tujuan atau target setinggi mungkin harus tercapai, saat gagal kita disalahkan bahkan kita mengkritik diri kita sendiri sampai pada suatu tahap yang mungkin tidak sehat, akhirnya membuat kita menjadi performa yang mungkin memburuk, syukur-syukur  membaik.Â
Tapi yang terjadi malah kebanyakan membuat kita menjadi tidak percaya diri. Jadi wajar saja kalau kita merasa susah dan bingung untuk mencintai diri sendiri basically kita selama ini tidak pernah diajarkan.Â
Tapi it's ok ini adalah suatu kenyataan yang sudah terjadi disini kita akan belajar bersama-sama membenahi diri untuk mencintai diri sendiri dan pastinya kita akan menjadi lebih percaya diri.
Menghargai diri sendiri sebagai suatu bentuk paling dasar dalam proses mencintai diri sendiri. Sebagai contoh misalnya ketika kita mau pacaran sama seseorang yang kita suka kita tidak tiba-tiba sayang, tidak tiba-tiba cinta. Biasanya kita menghargai salah satu yang kita suka entah itu dengan menghargai waktu mereka atau menghargai mereka yang mendengarkan ceritamu.Â
Barulah dari perasaan menghargai itu lama kelamaan akan muncul rasa suka, rasa sayang. Jadi kalau menurut kamu mencintai diri sendiri adalah sesuatu yang sulit, cobalah dengan menghargai diri sendiri terlebih dahulu.
 Menghargai diri sendiri bukan berarti kita merasa diri kita lebih baik dari orang lain, tetapi setiap manusia termaksud dirimu patut diapresiasi. Contoh menghargai diri sendiri seperti ketika kamu mau membaca buku yang bermanfat meskipun kamu sudah capai seharian bekerja, menghargai dirimu sendiri sudah menyempatkan waktu untuk olahraga disela-sela kesibukan,Â
hargai dirimu sendiri yang masih sempat berdo'a walaupun sudah lelah bekerja, hargai dirimu yang masih sempat membuat makan-makanan sehat setelah seharian bekerja. Mulailah dari hal kecil yang terjadi dengan dirimu.
Ucapkan terimakasih kepada diri sendiri yang selalu tepat waktu ke kantor, menyelesaikan pekerjaan yang diberikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Ucapkan terimakasih kepada diri sendiri yang selalu sehat, yang selalu menjaga kamar tidur, dan lain-lain.Â
Ada berbagai hal lain yang sebenarnya bisa kita ucapkan terimakasih kepada diri sendiri. Walaupun awalnya akan terkesan aneh, tapi jika dilakukan secara terus menerus, lama-lama akan menimbulkan kalau apresiasi dari diri kita sendiri itu cukup dari kita, jadi kita tidak perlu mengharapkan pengakuan dari orang lain, dan pelan-pelan akan menumbuhkan perasaan mencintai diri sendiri dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Bila perlu tuliskan hal-hal baik yang sudah anda lakukan, karena dengan menulis anda bisa memperkuat aprsiasi kamu, tulisan yang kamu buat bisa ditempel pada dinding kamar tidur atau dekat cermin agar anda selalu baca dan ingat. Hal tersebut dapat mempengaruhi untuk anda bisa fokus pada hal-hal positif, dengan begitu anda dapat mengurangi perasaan negatif yang terjadi disekiar.Â
Anda juga bisa memberikan apresiasi yang lebih besar untuk diri sendiri atas keberhasilan anda berupa materi atau apapun itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H