Mohon tunggu...
Maria Kinanthi Adinda Puteri
Maria Kinanthi Adinda Puteri Mohon Tunggu... Mahasiswa - siswi jurnalistik

HAI HAII, kenalin namaku Maria Kinanthi Adinda Puteri. Blog ini aku bikin khusus untuk tugas-tugas jurnalistik aku. Isi di dalam blog ini juga cuma buat seru-seruan aja. ENJOYY!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Guncangan di Jepang Memakan Ratusan Korban Jiwa

4 November 2021   14:09 Diperbarui: 4 November 2021   14:35 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Guncangan besar terjadi di Jepang hingga memakan ratusan korban jiwa, baik para turis maupun warga lokal. Diketahui hal ini disebabkan oleh meletusnya gunung berapi pagi tadi.

Gempa bermagnitudo 7,3 yang terjadi di Jepang pada 9 Oktober 2021 memakan ratusan korban. Tangisan anak kecil bahkan orang tua terdengar dengan sangat jelas dari setiap sudut. Bukan hanya manusia saja yang menjadi korban, namun banyak bangunan menjadi korban juga. Runtuhnya bangunan-bangunan itu membuat keadaan di Jepang semakin kacau. Ditambah dengan munculnya berita kalau akan ada gempa susulan bahkan tsunami akibat dari meletusnya gunung berapi dan pergerakan lempeng yang terlalu signifikan.

Mendengar berita itu, seluruh pihak berwajib langsung mengevakuasi para turis dan warga lokal ke tempat yang lebih aman agar tidak terjadi penambahan korban lagi. Walaupun begitu, para warga dan turis tetap saja panik dan justru membuat petugas menjadi marah karena warga yang sulit diatur. Menurut narasumber yang berada di lokasi kejadian, "gempa yang terjadi tadi pagi memakan waktu kira-kira 5 menit dan juga banyak anak-anak yang sedang bersekolah." Hal itu bisa menjadi salah satu faktor paniknya warga di Jepang.

Dengan begitu, pemerintah akhirnya turun tangan dan membantu menyelesaikan masalah sekaligus menenangkan warga. "Kami yakin seluruh siswa pasti telah dievakuasi oleh gurunya masing-masing karena seluruh sekolah di Jepang telah menggunakan aplikasi yang dapat diakses untuk para orang tua siswa dan anaknya untuk mengupdate keadaan anak bapa ataupun ibu. Maka dari itu diimbau bagi seluruh warga dan masyarakat agar tetap tenang agar proses pengevakuasian ini dapat di selesaikan secepat mungkin. Agar dapat lebih mudah, pastikan seluruh keluarga sudah bersama anda sekarang." Ujar salah satu anggota pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun