Pemikiran Satu Substansi Sembilan Kategori Aristoteles:
  Aristoteles mengemukakan bahwa substansi adalah "apa yang menjadi substansi dari suatu peristiwa". Berikut adalah sembilan kategori substansi yang digunakan untuk menganalisis dan menemukan barang bukti dan/atau alat bukti dalam konteks audit:
  a. Kualitas (Quality): Menyelidiki karakteristik dan kualitas dari transaksi atau kegiatan yang sedang diaudit. Contoh jenis bukti audit: catatan kualitas, laporan pengujian, atau sertifikat kualitas.
  b. Kuantitas (Quantity): Memeriksa jumlah atau volume dari transaksi atau kegiatan yang sedang diaudit. Contoh jenis bukti audit: laporan persediaan, laporan produksi, atau laporan penjualan.
  c. Waktu (Time): Menyelidiki aspek waktu dari transaksi atau kegiatan yang sedang diaudit. Contoh jenis bukti audit: jurnal tanggal, catatan waktu, atau laporan periode tertentu.
  d. Lokasi (Location): Memeriksa lokasi atau tempat terjadinya transaksi atau kegiatan yang sedang diaudit. Contoh jenis bukti audit: catatan inventaris, kontrak sewa, atau laporan kunjungan lapangan.
  e. Properti (Possession): Menyelidiki kepemilikan atau kepemilikan aset terkait transaksi atau kegiatan yang sedang diaudit. Contoh jenis bukti audit: dokumen kepemilikan, laporan aset tetap, atau konfirmasi pihak ketiga.
  f. Tindakan (Action): Memeriksa tindakan atau aktivitas yang dilakukan dalam transaksi atau kegiatan yang sedang diaudit. Contoh jenis bukti audit: catatan aktivitas, laporan inspeksi, atau laporan penilaian kinerja.
  g. Interaksi (Interaction): Menyelidiki interaksi atau hubungan antara pihak-pihak terkait dalam transaksi atau kegiatan yang sedang diaudit. Contoh jenis bukti audit: email, surat komunikasi, atau kontrak kerjasama.
h. Keadaan (Condition):Memeriksa keadaan atau kondisi fisik dari aset atau lingkungan terkait transaksi atau kegiatan yang sedang diaudit. Contoh jenis bukti audit: laporan inspeksi, foto dokumentasi, atau hasil pengujian fisik.
Kertas kerja audit untuk menemukan barang bukti dan/atau alat bukti dengan menggunakan pemikiran model empat penyebab Aristoteles dapat disusun dengan mengikuti langkah-langkah berikut: