Mohon tunggu...
Maria Fina
Maria Fina Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan HR- Motivator- Blogger - Financial Consultant

Saya memiliki pengalaman penuh di bidang HR dan Financial, Pembicara (Motivator), Trainer, Mental Health, Life Coach Healing Instructor, saya sebagai CEO di Afia consulting yang membantu dibidang Human Resources, juga pengembangan diri, Mindfulness , Karir kerja, dan digital creator, bidang lain sebagai Konsellor expert di Bully id indonesia dan jakarta community dan Sembuh yang mau konsultasi Privat silahkan Klik link https://linktr.ee/Sharingwithfina

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Melepaskan Masa lalu dan Belajar Menikmati Kebahagiaan

11 Februari 2024   15:40 Diperbarui: 11 Februari 2024   15:46 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki masa lalu kita seperti membawa beban dalam pundak kita, kemana-mana seperti tas ransel berisi batu yang kita bawa dalam kehidupan kita, dan tentunya, hal ini kan membebani diri kita, ketika kita membawanya saat ini, besok dan masa yang akan datang.

Kita tidak mau belajar melepaskannya, kita selalu tidak mau melepaskannya.

Pilihan ketika kita membawa beban masa lalu kita dan kehidupan harus berjalan terus, maka kita harus belajar melepaskannya dan melanjutkan kehidupan kita tanpa membawa beban itu, dan beberapa langkah-langkah ini dapat kita belajar untuk mempertimbangkannya dalam kehidupan kita yaitu :

1. Belajar Mengakui dan Menerima

Setiap emosi yang ada pada diri kita saat ini adalah bentuk emosi dari pengalaman masa lalu hidup kita, kita belajar menerima kehidupan itu dan peristiwa yang pernah terjadi adalah sebuah peristiwa yang membentuk diri kita.

https://www.misslena.sch.id/2023/10/puisi-kasih-tak-sampai.html
https://www.misslena.sch.id/2023/10/puisi-kasih-tak-sampai.html

2. Belajar Merenungkan diri 

Setiap pengalaman hidup baik indah dan buruk pastinya mengajarkan kita sesuatu untuk kehidupan kita.

daripada hanya memikirkan masa lalu dan memikirkan rasa sakit yang pernah ada, penyesalan, kesalahan masa lalu yang pernah kkta lakukan, mulai tanyakan pada diri sendiri apa sich pelajaran yang bisa saya petik untuk saat ini buat saya?

pergeseran pemikiran ini dan cara pandang kita akan membawa kita lebih membangun diri dan mengeksplore diri lebih baik lagi.

3. Belajar Mengepresikan Perasaaan Kita

Suatu masa lalu akan juga dipenuhi emosi dan tidak bisa kita ekspresikan, temukan cara mengeluarkan perasaan kita.

Salah satu cara untuk mengeluarkannya adalah dengan berbicara pada teman atau sahabat atau seseorang yang dipercayai, belajar menulis jurnal dan terlibat dengan kegiatan atau aktivitas kreatif dan positif.

https://www.beziehungsweise-magazin.de/ratgeber/kommunikation-konflikte/wenn-die-trennung-schwer-faellt-obwohl-sie-noetig-ist/
https://www.beziehungsweise-magazin.de/ratgeber/kommunikation-konflikte/wenn-die-trennung-schwer-faellt-obwohl-sie-noetig-ist/

4. Belajar Memaafkan

Memaafkan dan Pengampuna  diri bisa melegakan diri kita, belajar memaafkan diri kita juga bisa belajar menerima orang lain dengan kekurangnnya.

Memaafkan bukan memaafkan apa yang pernah terjadi, namun disini kita belajar melepaskan diri dengan beban penyesalan dan kebencian kita, yang merusak diri kita sendiri.

5. Belajar Memutuskan Koneksi Negatif

belajar melepaskan dan memutuskan artinya kita belajar menjauhkan diri secara fisik dari hal-hal yang mengingatkan kita pada masa lalu, berupa kebendaan, orang-orang yang membawa kita kita punya kenangan menyakitkan, hal itu tentunya memberi ruang kita menjaga kesehatan mental kita dan kita fokus pada apa yang mau kita kerjakan dalam hidup kita saat ini.

https://www.zenzoned.com/what-are-the-health-benefits-of-meditation/
https://www.zenzoned.com/what-are-the-health-benefits-of-meditation/

6. Belajar Praktek Mindfulness

Kesadaran hidup saat ini membantu kita menghargai diri dan kehidupan kita sebagaimana kita hidup saat ini dan kita tidak terikat dengan sama lalu kita.

melatih kesadaran diri kita bisa dengan meditasi untuk belajar memahami diri kita lebih baik lagi.

7. Belajar Menciptakan Kenangan Baru 

Mulai menikmati hidup dan mencari pengalaman baru dengan banyak kegiatan, membangun kenangan baru yang positif tentunya kita belajar menutup masa lalu kita dan memberi ruang kita bertumbuh, serta memberi kita pelajaran awal yang baru untuk menjadi diri yang kita sukai dan kita nikmati, menjadi apapun versi terbaik diri kita.

8. Belajar Bersabar pada Diri Sendiri

Belajar melepaskan masa lalu adalah sebuah perjalanan diri, maka itu, ini bukan sebuah perlombaan jadi bersikaplah menikmati dan belajar sabar pada situasi hidup, bersikaplah baik dengan diri sendiri dan ambil cara dengan hal-hal kecil yang kita lakukan pada diri kita untuk memberi kemajuan yang kita buat untuk kehidupan kita.

misalnya : ambil sekolah S2, walaupun kita lelah dan capek, dan malas melajutkan sekolah karena dosen atau pembimbingnya tidak nyaman buat kita belajar, namun kita harus belajar menerima setiap orang/ dosen memiliki karakter yang berbeda, dan tentunya caranya juga satu dengan lainnya berbeda, kita harus belajar bersabar pada situasinya dan belajar menerima orang lain dengan baik dan buruknya, ketika kita bersabar maka terbukalah jalan dan kelancaran dalam menyelesaikan studi atau sekolah kita.

https://hackspirit.com/if-you-want-genuine-inner-peace-say-goodbye-to-these-hang-ups/
https://hackspirit.com/if-you-want-genuine-inner-peace-say-goodbye-to-these-hang-ups/

Kita dapat berkembang dengan diri kita dan menikmati kebahagiaan kita dengan belajar melihat masa lalu dan melatih diri lebih kritis dan membuat keputusan hidup yang lebih rasional dan membahagiakan diri.

Semoga Berguna

Maria Fina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun