Mohon tunggu...
Maria Fina
Maria Fina Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan HR- Motivator- Blogger - Financial Consultant

Saya memiliki pengalaman penuh di bidang HR dan Financial, Pembicara (Motivator), Trainer, Mental Health, Life Coach Healing Instructor, saya sebagai CEO di Afia consulting yang membantu dibidang Human Resources, juga pengembangan diri, Mindfulness , Karir kerja, dan digital creator, bidang lain sebagai Konsellor expert di Bully id indonesia dan jakarta community dan Sembuh yang mau konsultasi Privat silahkan Klik link https://linktr.ee/Sharingwithfina

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pembelajaran Diri dan Siap Keluar dari Zona Diri

20 April 2022   14:01 Diperbarui: 3 Mei 2022   12:32 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi frsh graduate (Sumber: Kredivo via monry.kompas.com)

Dalam dunia kerja, baik dalam seleksi interview, kita menemui banyak fresh graduate baik S1 dan S2 terutama yang hanya berlabel pendidikan tinggi lalu melamar kerja dengan posisi yang belum pernah dijalani sebelumnya.

Anggaplah fresh graduate lulus ketika melamar, dipilih adalah manager operasional atau manager keuangan atau apapun yang bergelar manager deh, yang penting gajinya gede bisa memenuhi kehidupan saat ini.

Padahal sekolah dengan nilai yang baik adalah bekal kita dalam mempersiapkan diri dalam dunia kerja yang bukan mengandalkan nilai dan sekolah saja, namun bagaimana itu dipakai dalam dunia pekerjaan kita.

Baru-baru ini, ada interview fresh graduate lulusan S2 dan belum ada pengalaman kerja sama sekali, akhirnya diterima bekerja di perusahaan klien karena anaknya memiliki sikap baik dan mau belajar.

Posisi yang ia lamar adalah accounting staff. Tiga bulan bekerja dan adaptasi dengan lingkungan kerja baru, bekerja sama dengan tim sampai semua di divisi departemen.

Atasannya bingung karena anak fresh graduate S2 ini masih muda, namun disuruh presentasi dan bahkan menyiapkan beberapa bahan untuk projek kantor. 

Dibanding rekan kerjanya yang SMK dan S1, ia sering bingung, atasan dan rekan kerjanya sudah membimbing, ternyata anaknya selalu bertanya dan minta didikte.

Awal interview apply menjadi manager, namun selama kerja banyak didikte dan tidak punya daya analisa, alhasil rekan kerjanya dan atasannya juga kerepotan karena setiap hari hasil pekerjaannya tidak ada pembelajarannya.

Pernah diminta untuk minta data ke warehouse untuk menganalisis atas laporan dan stock opname dan harus seminggu kemudian dikerjakan.

Kerja pagi pulang sore seperti karyawan biasa, akibatnya data yang harus dikumpulkan akhir bulan justru tidak selesai, rekan kerjanya dan atasannya pun yang akhirnya harus menyelesaikan.

Suatu hari, atasannya memanggilnya untuk dievaluasi kerja, dan diberitahu beberapa perbaikan dan evaluasi, dan anak ini hanya minta maaf karena masih belajar.

Ilustrasi fresh graduate kerja| Sumber: Canva
Ilustrasi fresh graduate kerja| Sumber: Canva
Berjalan 6-8 bulan bekerja, hal kesalahan yang sama dalam bekerja terulang kembali dan selalu seminggu kemudian baru kasih report, tidak ada action untuk ke divisi lain untuk koordinasi.

Akhirnya diputuskan untuk assesment dan mengerjakan psikotest. Hasilnya, secara analisa dan keterampilannya masih sangat kurang. Anaknya baik mau belajar, namun dunia kerja butuh support untuk bisa mendukung tim dalam departemen bekerja optimal dan memenuhi target.

Jadi pelajarannya adalah jangan merasa sekolah tinggi kemudian merasa lebih pintar, dengan mudah sekali apply posisi level yang belum selayaknya disandang. Dalam dunia kerja dibutuhkan skill dan mau upgrade skill, bukan minta maaf namun masih tetap melakukan kesalahan yang sama.

Manusia hidup untuk bertumbuh, dan support satu salam lain, jangan karena kesalahan kita akhirnya merugikan departemen kerjanya.

Pendidikan tinggi penting, namun harus dibekali upgrade diri dan berani belajar keluar dari zona diri untuk maju dan berjuang.

Setiap atasan dan dunia kerja harus jadikan diri kita untuk terus asah diri dan berusaha tidak melakukan kesalahan yang sama.

Jadilah diri kalian sesuai dengan tujuan hidup, semakin kita tidak bertumbuh dan bersaing, maka kita pun susah menapaki karir selanjutnya, dan itulah seleksi alam.

Semoga berguna

MariaFina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun