Tidak dapat dipungkiri yang namanya penghasilan menjadi bagian penting dari pendapatan seorang karyawan atau pekerja.
Dikondisi saat ini terutama pekerja sektor swasta mengalami imbas dari penurunan pendapatan dan penghasilannya di kantor. Dan banyak perusahaan mengalami penurunan profit sejak pandemi berlangsung.
ditambah adanya aturan PPKM, beberapa pekerja harus bekerja secara work from home, alhasil yang biasa masuk dapat uang makan dan uang transport tentunya tidak bisa menerimanya, karena semuanya bekerja dari rumah.
kondisi ini jika pekerja atau karyawan yang tidak mempersiapkan pengaturan keuangan yang tepat, maka pekerja cenderung mengalami defisit keuangan serta emosi mental dikarenakan keuangannya yang semakin hari semakin menipi tanpa memiliki back up keuangan dan penghasilan lainnya.
Hal ini tidak bisa dianggap remeh, namun menjadi persoalan serius bagi pekerja yang selama ini pengaturan keuangannya sembrono alias nabung kalau lagi ada uang lebih.
Kebiasaan ini harus banyak dihindari, dan mulai belajar disiplin dari sekarang mengatur rencana keuangan kita serta pintar juga mengelola keuangan.
Rutinitas keuangan pekerja yang biasa terjadi adalah ketika menerima gaji, membayar cicilan, lalu nongkrong bersama teman di cafe atau tempat nongkrong lainnya, belanja lifestyle dan belum sebulan gajian sudah habis, kalaupun masih ada sisa baru ditabung.
harga bahan pokok dan sembako makin lama makin meninggi, belum lagi biaya pendidikan saat sistem daring di era ppkm ini.lalu apa saja pengelolaan dan pengaturan yang tepat untuk mengatur keuangan kita sebagai pekerja sekaligus karyawab di kantot.
1. Bagi Anda yang masih lajang atau sudah menikah, pastikan kebutuhan kebutuhan yang sifantnya wajib harus dibayar atau dipenuhi, (lihat urgent dan mendesaknya ya).
2. Alokasikan setiap pendapatan kita, atau Gaji yang kita peroleh untuk kebutuhan yang sifatnya wajib, jangan dulu keinginan kita yang menjadi prioritas, misal : kebutuhan kita adalah makan 3x sehari pastikan berapa dana sehari yang dibutuhkan unttuk pengeluaran makan. Jangan diatur kebutuhan kita belanja sepatu atau tas atau gadget.
Jadi tahu mana skala prioritas dan juga hal yang wajib dibutuhkan saat ini.
3. Hitung ulang pendapatan kita yang kita terima, baik bisa dari gaji atau pendapatan - pendapatan lainnya sehingga kita lebih memahami pembagian alokasi keuangan kita kedepan seperti apa.
4. Mulai siapkan dana darurat  totalnya adalah minimal 6 bulan gaji yang kita terima kita alokasikan dan tabung sebagai bentuk dana darurat yang dipakai dalam keadaan mendesak seperti ini.
5. Mulai siapkan proteksi income, atau kesehatan kok kenapa wajib, karena kondisi tidak pasti seperti ini diwajibkan sekali kita memiliki proteksi yang bisa melindungi income / pendapatan kita sewaktu - waktu, dengan membayar rutin walaupun premi bisa kecil, paling tidak kedepan terjadi resiko pada kita, dana darurat ataupun dana tabungan kita yang lain tidak diganggu gugat dan lebih aman buat kita menajalani kehidupan kedepan dengan adanya proteksi diri.
6. Hindari melakukan pinjaman melalui pinjol atau pinjaman lain bahkan sistem cicilan sekalipun yang akan merusak pengelolaan keuangan yang sudah kamu siapkan dengan baik.
7. Mulai menabung dengan dana dana kecil sisa kembalian dari belanja dipasar, hal ini untuk melatih dirimu menghargai setiap sisa pengeluaran dan pengembalian yang telah kamu terima untuk dijadikan bahan pengelolaan keuangan dirimu.
Nah, PPKM belum jelas kapan selesainya, semoga lebih cepat lebih baik, namun tanpa kamu mengatur keuangan dan rencana keuangan yang tepat, bisa jadi keuangan pribadimu bisa hancur karena tidak cukup sabar, disiplin dan menahan diri dalam melakukan pengeluaran pengeluaran yang tidak perlu.
dan sebagai saran, jangan hanya mengandalkan 1 bidang sumber income kita, namun kita harus lebih jeli melihat peluang peluang kerja online, atau pekerja freelancer yang bisa juga menjadi alternatif mendapatkan penghasilan, disaat situasi pandemi ini masih berlangsung.
semoga berguna, dan selalu semangat ya
MF
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H