Selain Ji-Young, masalah beban ganda ini juga dialami oleh bosnya, Kim Eun-Sil. Kim, meskipun memiliki posisi tinggi dalam perusahaan pemasaran tempat Ji-Young bekerja, tetap mendapatkan komentar mengenai pilihannya untuk meninggalkan anaknya dengan seorang pengasuh. "Seorang anak seharusnya diasuh oleh ibunya sendiri, anak yang tidak diasuh oleh ibunya sendiri biasanya akan mengalami masalah ketika tumbuh" begitulah komentar yang dilontarkan kepada bos Kim.Â
Dari komentar itu kita bisa memahami bagaimana, setinggi apapun karir dan pencapaian seorang perempuan, tugas utama dari mereka tetaplah untuk merawat anak dan rumah. Ibu Ji-Young, Mi-Sook, juga mengalami kondisi yang sama. Saat muda, ia harus mengalah dan mengubur keinginannya menjadi seorang guru demi merawat anak-anaknya.Â
Ketiga karakter ini-- Ji-Young, bos Kim, dan Mi-Sook-- merupakan korban dari sistem masyarakat yang lebih mendukung laki-laki. Ketidakmampuan mereka dalam melawan sistem ini dijelaskan oleh Simone Beauvoir sebagai akibat dari hidup mereka yang bergantung pada laki-laki (). Mereka sebagai seorang istri, tidak bekerja, bergantung kepada suaminya untuk dapat tetap hidup. Ketergantungan ini yang kemudian membuat perempuan tidak bisa mengambil keputusan secara sadar dan bebas (Rahadian, 2019)
Meskipun film ini memiliki akhir yang bahagia, dimana Ji-Young berhasil mendapatkan pekerjaannya kembali dengan bos Kim, film ini menjadi refleksi yang bagus bagi kita untuk lebih memperhatikan bagaimana perempuan, terutama para ibu, diperlakukan di lingkungan kita. Apakah kita secara tidak sadar juga ikut melanggengkan sistem ini?Â
Referensi:
Bornedal, Pp. (n.d). Existentialist Feminism, Simone de Beauvoir. Dilansir dari: https://www.academia.edu/24617419/Existentialist_Feminism_Simone_de_BeauvoirÂ
Purnomo, H.D. (2017). Melawan Kekuasaan Laki-laki: Kajian Feminis Eksistensialis "Perempuan di Titik Nol" Karya Nawal el-Saadawi. Jurnal NUSA, 12(4), 316-327.Â
Rahadian, A. (2019). Bagian III --- Feminisme Psikoanalitik, Eksistensial, dan Ekofeminisme. Dilansir dari:Â Medium
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H