PENDAHULUAN
Konflik antara Hizbullah dan Israel sudah memanas sejak tahun 1983. Konflik bermul apada tahun 1978, dimana Israel menginvasi Lebanon karena serangan kelompok PLO yang menyerang 38 warga sipil Israel. Maka Pada tahun 1982-1986, Pasukan Hizbullah mengeluarkan pasukannya untuk menyerang tentara Israel di Lebanon. Pengeboman pun sempat dilakukan di beberapa bangunan barak di Beirut hingga menewaskan lebih anggota pasukan penjaga perdamaian Amerika Serikat dan Perancis yang pada saat itu menjaga daerah tersebut. Puncak peperangan sempat terjadi pada 23 Juli 1993, dimana tentara Israel menyerang Lebanon, penyerangan itu disebut sebagai Perang Tujuh Hari oleh masyarakat Lebanon. Serangan itu dilancarkan akibat dari respons Hizbullah ketika diserang oleh Israel di kamp pengungsi serta desa di Lebanon. Dampak dari konflik tersebut adalah rusaknya infrastruktur, serta menewaskan 118 warga sipil dan 500 diantaranya mengalami luka-luka.
Konflik terus memanas hingga tahun 1996 tepatnya tanggal 11 April, Israel meluncurkan serangan 17 hari untuk mendesak dan memukul mundur tentara Hizbullah dari sungai Litani. Perang tidak berhenti, hingga pada tahu 2006 dimana perang terjadi pada bulan Juli. Dimana Hizbullah membunuh tiga tentara Israel serta menangkap dua tentara Israel lainnya untuk ditukar dengan sejumlah warga Lebanon yang ditawan di Israel. Pada akhirnya kedua jenazah tentara Israel akhirnya dikembalikkan dalam kurun waktu dua tahun kemudian jenazah itu kemudian ditukar dengan lima tawanan Lebanon. Perang Juli yang meletus selama 34 hari itu menewaskan 1.200 lebih warga Lebanon serta melukai 4.400 jiwa. Sedangkan pihak Israel kehilangan 158 orang tentaranya. Baru- baru ini pada tanggal 30 Juli 2024, Israel membunuh komandan Hizbullah Fuad Shukr. Yang menimbulkan gejolak, sehingga perang anatara kaum Hizbullah di Lebanon dan Israel semakin mencuat dan memanas.
PEMBAHASAN
Konflik antara Israel dan organisasi Hizbullah kembali menghangat. [i]Organisasi Hizbulllah merupakan organisasi dengan mengusung gerakan syiah yang berada di Lebanon dengan bersayapkan politik, agama dan militer. Hizbullah dibentuk pada tahun 1984 setahun setelahnya yaitu pada tahun 1985 Hizbullah secara resmi mendukung revolusi Islam di Lebanon. Hizbullah muncul untuk menangani invasi Israel di Lebanon. Hizbullah awalnya merupakan angkatan militer yang dianggap sebagai penyelamat bagi masyarakat lebanon. Munculnya organisasi ini juga merupakan campur tangan dari Iran dan Suriah, yang membantu dalam bentuk proxy baru dengan tujuan untuk mencegah Israel beserta sekutu untuk menguasai Lebanon. Iran memberikan bantuan berupa dukungan uang, pelatihan dan pengiriman pasukan Quds atau IRGC serta difasilitasi juga oleh pemerintah Suriah. Hizbullah kemudian berfungsi untuk mempertahankan pasukan keamanan, juga partai politik dan terakhir yaitu pelayanan sosial di Lebanon.
Pada tanggal 30 September 2024, Israel melakukan serangan terbatas ke arah Hizbullah di Lebanon Selatan. Alasan serangan ini dilakukan yaitu untuk membersihkan infrastruktur Israel didaerah perbatasan sebagai cara untuk mengholangkan ancaman kepada penduduk Israel. Sehingga pada dasarnya israel sedang merasa terancam dikarenakan munculnya organisasi Hizbullah yang sudah dianggap sebagai ancaman. Bahkan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, [ii]"The next phase in the war against Hezbollah will begin soon” yang artinya fase baru perang akan terjadi antara israel dan Hizbullah. Serangan Israel juga diduga diakibatkan penyerangan Lebanon pada tanggal 7 Oktober 2023, Hizbullah yang menyerang perbatasan Selatan Lebanon dengan israel demi mendukung Palesitiina serta untuk menghalangi israel melakukan serangan kepada Gaza. Puncaknya terjadi pada tanggal 27 September 2024, israel menyerang Lebanon hingga pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah tewas. Selain daripada itu Komandan lainnya yaitu Ali Karki juga ikut meregang nyawa di Dahieh, Pinggiran Selatan Beirut.
Jika ingin dianalisis maka sebenarnya hal ini terjadi lantaran Israel yang hendak melakukan invasi, tidak hanya itu berdasarkan pada serangan Hizbullah yang terjadi maka Israel cukup merasa terancam akan kehadiran Hizbullah dan menyerang untuk mempertahankan kedaulatannya.
Dampak Invasi Israel- Lebanon 30 September 2024
- Korban jiwa, sebanyak 95 orang tewas dan 172 orang lainnya mengalami luka-luka. Menurut kementrian kesehatan Lebanon, lebih dari 1.000 orang telah tewas selama dua pekan terakhir.
- Runtuhnya infrastuktur, banyak dari bangunan yang harus rusak sehingga berpengaruh pada aspek lainnya seperti ekonomi dll.
- Mundurnya pasukan lebanon, akibat dari serangan Lebanon untuk mencegah invasi di Gaza maka Israel kemudian meluncurkan senjata sehingga pasukan Lebanon yang berada di selatan Lebanon juga harus mundur.
KORELASI KONFLIK HIZBULLAH DAN ISRAEL DENGAN TEORI- TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL
Aktor-aktor HI :
- Aktor State pada permasalahan ini terdapat dua aktor yaitu aktor non state dan aktor state. Aktor state merupakan sebuah negara maka pada konflik ini aktor state yaitu Israel, Lebanon, Suriah dan Iran. Israel dan lebanon merupakan kedua negara yang berkonflik, sedangkan Suriah dan Iran merupakan negara yang mendukung organisasi Hizbullah.
- Aktor Non-State merupakan aktor bukan negara dan lebih berfokus pada organisasi. Maka pada konflik ini yang menjadi aktor non-state yaitu organisasi Hizbullah yang bergerak dibidang militer dengan konsep keagamaan.
- Konsep Westphalia, Dalam konsep westphalia yaitu tentang negara yang berdaulat sehingga terbagilah nation state dengan dipplomasi beserta pelembagaan pada kekuatan militer. Maka dengan adanya konsep ini Israel sebagai negara berdaulat begitu juga dengan Lebanon. Namun pada hal ini Lebanon kemudian dipertanyakan mengenai status kedaulatannya. Mengingat Israel yang melakukan invasi atau penyerangan terhadap Lebanon. Sebuah negara berdaulat tentu memiliki militer dan wilayah.
- Cold War, konflik antara Lebanon dan Israel tidak hanya berjalan pada saat ini. Namun sudah terjadi sejak lama maka oleh karena itu pada masa senggang yaitu tahun 2006 hingga tahun 2023 terjadi cold war atau perang dingin. Dimana belum ada gencatan senjata namun kedua negara belum damai secara tertulis sehingga kapan saja Israel dan Lebanon bisa saling menyerang. Walaupun terdapat perjanjian pada tahun 1983 yang mengakhiri perang pada lintas perbatasan tahun 1982 namun setelah itu Israel masih saja menyerang Lebanon. Bahkan lebanon juga bersama dengan iran dan Suriah menguatkan militernya untuk menyerang Israel.
- Deterrence, deterence merupakan sebuah hal yang dilakukan oleh sebuah negara dalam rangka untuk bisa mempertahankan teritorinya. Deterence biasanya dilakukan untuk mencegah atau memberikan respon kepada negara lain yang dianggap terancam. Pada tahun 2006 israel meluncurkan 2 roket sebagai respon atas penculikan 2 tentara Israel. Tidak hanya itu Israel juga kerap diberikan bantuan oleh Amerika Serikat terkait senjata yang digunakan untuk berperang. Dengan adanya penguatan bidang milite, maka Israel telah melakukan deterence. Bahkan bantuan yang diberikan tidak sedikit mencapai Rp55,8 triliun.
- Security Dillema, karena adanya perang dingin antara Israel dan Lebanon. Maka penyerangan yang terjadi kala Lebanon meluncurkan roket ke Israel Selatan untuk mencegah invasi Israel ke Gaza. Dianggap Israel sebagai sebuah dilema, akibat takut jika Lebanon kemudian menyerang Israel kembali. Oleh karena ituIsrael pun melakukan serangan kembali ke Lebanon dengan harapan mampu memberikan rasa takut dan tidak akan mengangkat senjata kepada israel.
- Teori Realisme, teori ini berisi mengenai keadaan sebenarnya yang terjadi didunia dimana. Para state nation lebih berfokus pada kepentingan negaranya masing-masing tanpa memikirkan dampak dari invasi atau dampak buruk dari apa pun yang mereka lakukan. Israel merupakan aktor state yang lebih mementingkan diri sendiri, sehingga beberapa kali melakukan invasi kepada palestina. Respon PLO yang kemudian hendak membebaskan Palestina dari cengkraman Israel, kemudian ikut terjerumus dan menjadi musuh Israel dan muncullah beberapa perang yang terjadi hingga saat ini. Demi kepentingan negara israel, maka apapun dilakukan termasuk dengan melakukan penyerangan kepada beberap anegara yang dianggap menghambat negara Israel untuk mencapai tujuannya.
Jika hendak ditelaah maka bisa dilihat bagaimana tekad dari Hizbullah untuk bisa membebaskan Palestina dari tindakan invasi yang dilakukan oleh Israel. Penulis berpendapat bahwa dengan munculnya Hizbullah maka dapat memotivasi gerakan-gerakan lainnya untuk bisa melakukan sebuah perubahan dan tindakan untuk membantu Palestina. Sebagai akibat dari PLO Lebanon kemudian di invasi oleh israel dan sempat bersitegang, terlebih lagi mengenai dampak yang dirasakan oleh lebanon akibat dari peperangan. Dimana dalam bentuk ekonomi, insfrasturktur dll sehingga pengorbanan yang dilakukan oleh Lebanon untuk Palestina juga tidak bisa dianggap sepele. Iran dan Suriah sangat berpotensi untuk dapat menyerang atau melakukan tindakan demi membantu melepaskan palestina dari belenggu Israel. Namun mereka berperan dibalik layar dengan mendukung organisasi Hizbullah untuk dapat bergerak dalam ranah politik, militer dan pelayanan. Sehingga dapat membantu Palestina, tindakan berani dari Hizbullah yang menyerang Palestina Selatan untuk mencegah terjadinya invasi di Gaza yang merupakan tempat terakhir dan menjadi harapan warga Palestina. Gerakan keagamaan ini, tentu dapat menjadi inspirasi negara-negara timur tenga untuk dapat membantu Palestina terutama dalam latar belakang yang sama baik sosial maupun agama.
KESIMPULAN
Hizbullah merupakan organisasi keagamaan yang membawa visi untuk membawa perdamaian dan mengentikan invasi yang dilakukan oleh Israel terhadap Lebanon dan Palestina. Sehingga dengan adanya maksud tersebut, invasi israel kemudian bertambah di Lebanon. Sejak tahun 1978, Israel dan Lebanon sudah berkonflik, menyebabkan banyaknya dampak negatif baik bagi Israel dan juga Lebanon. Tindakan Lebanon dapat dijadikan inspirasi bagi negara lain untuk bisa membantu Palestina dan menghentikan invasi dari Israel kepada Palestina.
DAFTAR PUSTAKA
[1]Umma, S., Fadilah, I., & Redjosari, S. M. (2021). Hizbullah di Lebanon: aktualisasi gerakan agama berkedok politik di masa kini. HUMANISTIKA: Jurnal Keislaman, 7(2), 1-25.
Amsir, A. A. (2021). Perjanjian Westphalia dan Momentum Pendirian Negara Modern. Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 15(1), 53-73.
Hamilton, K. (2009). The deterrence logic of state warfare: Israel and the Second Lebanon War, 2006. In Contemporary State Terrorism (pp. 227-241). Routledge.
[1] Akashi, N. U. (2024, October 2). Kenapa Israel Menyerang Lebanon? Ini Sejarah dan Kronologinya. detikcom. Retrieved October 23, 2024, from https://www.detik.com/jogja/berita/d-7569001/kenapa-israel-menyerang-lebanon-ini-sejarah-dan-kronologinya
ANTARA. (2024, August 10). AS akan kucurkan Rp55,8 triliun untuk Israel beli senjata. ANTARA News. Retrieved October 23, 2024, from https://www.antaranews.com/berita/4251887/as-akan-kucurkan-rp558-triliun-untuk-israel-beli-senjata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H