Menggigil di Tengah Panas: Ancaman Nyamuk DBD di Kota PontianakÂ
Kota Pontianak, yang dikenal dengan keindahan sungai Kapuasnya, kini harus menghadapi ancaman serius dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Meskipun telah menjadi masalah kesehatan global, tetapi lonjakan kasus DBD baru-baru ini di Pontianak memberikan alarm kesehatan serius. Artikel ini bertujuan untuk menyampaikan bahaya DBD dan mengajak masyarakat Pontianak untuk bersatu melawan nyamuk Aedes Aegypti, vektor penyakit yang merajalela.Â
Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pontianak saat ini tercatat 108 kasus. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Saptiko. Untuk itu, pihaknya tengah memprioritaskan penanganan penyembuhan pada pasien DBD yang berada di rumah sakit. Sebagai tindak pencegahan penyebaran, ia meminta setiap lurah dan camat untuk melakukan fogging di semua rumah masyarakat.Â
Faktor-faktor seperti perubahan iklim dan tata guna lahan dapat menjadi pemicu peningkatan populasi nyamuk. Adapun yang dapat dilakukan adalah rutin membersihkan dan menutup tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, vas bunga, dan bejana air. John Maynard Keynes (1883-1946) menyatakan bahwa untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan mendorong pemerintah untuk meningkatkan investasi dalam infrastruktur kesehatan, termasuk program pencegahan dan penanggulangan DBD.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H