Mohon tunggu...
Maria TresiaAngelina
Maria TresiaAngelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Teori Behavioristik dalam Pembelajaran

21 Desember 2022   11:52 Diperbarui: 21 Desember 2022   12:11 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara sederhana, teori belajar adalah suatu prinsip umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Teori belajar merupakan suatu tesis-tesis yang mendeskripsikan beragam aspek pada hakikat belajar. 

Para pemikir dan pakar yang punya keahlian di berbagai bidang keilmuan punya sumbangsih yang penting dalam merumuskan teori-teori belajar. Atau setidaknya, pemikiran-pemikiran mereka tentang manusia dan kehidupan telah digunakan oleh praktisi pendidikan dan pembelajaran untuk merumuskan teori-teori belajar dalam mempraktikkannya dalam kenyataan. 

Penggunaan teori-teori belajar dengan langkah-langkah-langkah pengembangan yang benardan pilihan materi pelajaran serta penggunaan unsur ddesain pesan yang baik dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memahami sesuatu yang dipelajari. Selain itu, suasana belajar akan terasa lebih santai dan menyenangkan. Proses belajar pada hakikatnya adalah kegiatan mental yang tidak tampak. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar tidak dapat disaksikan dengan jelas, tetapi dapat dilihat dari gejala-gejala perubahan perilaku.

Teori belajar behavioristik sangat menekankan pada hasil belajar, yaitu adanya perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dianalisis dan diuji secara obyektif. Hasil belajar diperoleh dari proses penguatan atas respons yang muncul terhadap lingkungan belajar, baik yang internal, maupun eksternal. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behaviorisme adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. 

Perilaku yang diinginkan mendapat penuatan positif dan perilaku yang kurang sesuia mendapat penghargaan negative. Evaluasi atau Penilaian didasarkan pada perilaku yang tampak. 

Pembelajaran behavioristik meningkatkan mutu pembelajaran jika dikenalkan kembali penerapannya dalam pembelajaran. Berdasarkan komponennya, teori ini relevan digunakan dalam pembelajaran sekarang ini. Penerapan teori belajar behavioristik mudah sekali ditemukan di sekolah. Hal ini untuk meningkatkan kualitas peserta didik.

Menurut aliran behavioristik, belajar merupakan perubahan perilaku berdasarkan stimulus ~ respons. Tokoh-tokoh yang berperan daalam aliran ini antar lain Thorndike, Warton, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Menurut penganut teori ini, belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dinilai secara konkret. Artinya, teori behavioristik ini hanya menganalisis atau mengamati perilaku yang tampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. 

Kemudian Reber membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Pengertian ini biasanya lebih sering digunakan dalam pembahasan psikologi kognitif oleh sebagian ahli yang dipandang kurang representatif karena tidak mengikutsertakan perolehan keterampulan nonkognitif. Kedua, belajar adlah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil praktik yang diperkuat.

Muhibbin Syah mendefinisikan belajar sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sehubungan dengan pengertian ini, perlu diketahui bahwa perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar. 

Sedangkan Sardiman A.M mendefiniskan belajar sebagai perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.

Teori Belajar Behavioristik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun