Mohon tunggu...
Maria Aprila Laura Soo Pasu
Maria Aprila Laura Soo Pasu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Saya merupakan salah satu mahasiswa S1 di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Hobby saya membaca, menulis, menonton, dan bermusik. Saya menyukai konten-konten yang banyak berkaitan dengan film dan musik

Selanjutnya

Tutup

Film

Dimensi Genre dalam Film Animasi: Menelusuri Aspek Produksi, Distribusi, dan Konsumsi

16 Oktober 2024   10:38 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:00 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Boss Baby: Family Business (2021) - IMDb

Film animasi tidak hanya digemari oleh anak-anak, tetapi juga menarik perhatian remaja dan dewasa. Berdasarkan survei oleh Tyas (2022), animasi merupakan salah satu genre yang paling diminati oleh remaja. Beragam gaya dan subgenre dalam animasi memungkinkan film-film ini menjangkau audiens yang lebih luas, baik untuk hiburan ringan maupun refleksi emosional yang mendalam. Berikut ini akan dibahas bagaimana genre memengaruhi proses produksi, distribusi, konsumsi, dan alur cerita dari tiga film animasi, yakni The Boss Baby: Family Business (2021), If Anything Happens I Love You (2020), dan The Peasants (2023).

The Boss Baby: Family Business (2021) adalah film animated comedy yang mengisahkan petualangan Ted Jr. dan Tim Templeton, yang telah dewasa tetapi harus kembali menjadi bayi untuk menyelamatkan Baby Corp. Alur ceritanya bergerak cepat dan episodik, penuh dengan situasi lucu dan absurd yang dirancang untuk menciptakan tawa. Sifat animasi yang tidak realistis memungkinkan banyak kebebasan kreatif, termasuk humor fisik dan komedi situasional, seperti transformasi Ted dan Tim menjadi bayi. Ceritanya sederhana dan fokus pada misi yang harus diselesaikan dalam waktu terbatas, sehingga humor situasional berkembang dengan baik. 

Film ini diproduksi dengan teknologi animasi komputer yang menampilkan gaya visual cerah dan enerjik, sangat menarik bagi anak-anak dan keluarga. Komedi dalam film ini muncul dari perilaku kekanak-kanakan tokoh-tokohnya, meskipun mereka seharusnya sudah dewasa. Menurut Suwardi (2006), film ini termasuk dalam kategori komedi individual, terlihat dari sikap Ted yang tetap konyol meskipun telah menjadi orang dewasa.

Dalam distribusinya, The Boss Baby: Family Business memanfaatkan statusnya sebagai bagian dari franchise besar. Film ini dirilis secara global di bioskop dan tersedia di layanan streaming, memperluas jangkauan audiens, terutama keluarga dan anak-anak sebagai target utama. Menurut Desai dan Basuroi (2005), genre komedi cenderung menarik audiens yang mengharapkan hiburan ringan dan lucu, dan film ini memenuhi ekspektasi tersebut.

Berbeda dengan The Boss Baby, If Anything Happens I Love You (2020) adalah film pendek animasi ber-genre drama yang menggambarkan duka mendalam sepasang orang tua setelah kehilangan anak dalam penembakan sekolah. Gaya animasinya minimalis dan berfokus pada emosi, dengan sedikit dialog, serta lebih mengandalkan visual untuk mengekspresikan kehampaan dan trauma. Pratista (2008) menyebutkan bahwa drama sering menampilkan tema berat, seperti duka dan kehilangan, yang mana hal tersebut tampak jelas dalam film ini.

Film ini diproduksi menggunakan teknik animasi tradisional (hand-drawn) dengan gambar yang dibuat secara manual. Meskipun distribusinya terbatas, film ini berhasil menjangkau audiens melalui platform streaming seperti Netflix dan festival film internasional. Setelah memenangkan Oscar, film ini mendapat perhatian yang lebih luas, terutama dari penonton yang mencari narasi emosional dan artistik. Audiens film ini cenderung fokus pada pengalaman emosional yang intens dan reflektif.

Sumber: If Anything Happens I Love You (Short 2020) - IMDb
Sumber: If Anything Happens I Love You (Short 2020) - IMDb

Sementara itu, The Peasants (2023) adalah film animasi drama sejarah berlatar Polandia abad ke-19. Sejalan dengan pandangan Stam (1999), film ini menangkap esensi era tersebut melalui latar, kostum, dan budaya patriarkal, yang terlihat dalam perjuangan Jagna menentang tradisi desanya. Alur cerita menggambarkan konflik sosial dari penindasan menuju kebebasan, baik secara personal maupun sosial, sekaligus menawarkan refleksi budaya dan kritik sosial.

Film ini diproduksi menggunakan teknik animasi unik berbasis lukisan cat minyak, yang memberikan dimensi artistik dan historis yang kuat. Distribusinya lebih terbatas, berfokus pada festival film internasional, bioskop seni, dan platform streaming yang melayani penggemar film independen serta seni. Audiens utama film ini adalah mereka yang menghargai estetika unik, narasi tentang perjuangan sosial, dan emansipasi perempuan.

Sumber: The Peasants (2023) - IMDb
Sumber: The Peasants (2023) - IMDb
Ketiga film ini menggambarkan bagaimana genre memengaruhi aspek produksi, distribusi, konsumsi, dan alur cerita. The Boss Baby: Family Business menyajikan komedi keluarga yang ringan, sementara If Anything Happens I Love You menawarkan narasi emosional yang mendalam. Di sisi lain, The Peasants memberikan refleksi historis yang kuat tentang perjuangan sosial dan individu. Setiap genre memiliki proses produksi dan distribusi yang unik, serta pendekatan yang berbeda dalam menarik audiens dan menyampaikan cerita, baik melalui visual, humor, maupun emosi.

Daftar Pustaka:

Bordwell, D., & Thompson, K. (2004). Film Art: An Introduction (7th ed.). McGraw-Hill.

Chandra, J. P. S., & Cyntara, R. (2021, July 14). Sinopsis The Boss Baby: Family Business, Segera Tayang di XXI. KOMPAS.com.

Diakses dari:

https://www.kompas.com/hype/read/2021/07/14/130638966/sinopsis-the-boss-baby-family-business-segera-tayang-di-xxi

Desai, P. S., & Basuroi, P. (2005). Interactive Influence of Genre Familiarity, Expertise, and Framing in Decision Making: An Investigation Using Movies. Journal of Marketing Research, 42(3), 309-320.

Hennig-Thurau, T., Walsh, G., & Wruck, O. (2001). An Investigation into the Factors Determining the Success of Service Innovations: The Case of Motion Pictures. Journal of Services Marketing, 15(4), 312-328.

Jinyi Zhao, & Lim, C. C. (2023). Heroism in Historical Drama: Examine How Historical Drama Portrays Heroism Through Real-Life Historical Characters and Events. Journal of Advanced Zoology, 44(S-5), 2333--2346. 

Julie. (2024). "The Girl and the Peasants: Perendaman dalam Polandia abad ke-19 - Trailer. Sortir Paris.

Diakses dari: 

https://www.sortiraparis.com/en/what-to-do-in-paris/cinema-series/articles/308712-the-girl-and-the-peasants-immersion-in-19th-century-poland-trailer

Pratista, H. (2008). Memahami Film. Homerian Pustaka.

Stam, R. (1999). Film Theory: An Introduction. Blackwell Publishers.

Suwardi, A. (2006). Komedi dalam Film: Bentuk dan Kategorinya. Jakarta: Universitas Indonesia.

Tyas, H. (2022). Kajian Terhadap Preferensi Genre Film di Indonesia: Sebuah Survei Konsumsi Film. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun