Keluarga harus menjadi sentral dalam pembangunan berkelanjutan ( sustaneble development ) hal ini berarti pembangunan yang terencana disegala bidang guna menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta peningkatan berkualitas generasi mendatang untuk mensukseskan pembangunan.
Â
Karenanya penting memandang keluarga tidak hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subjek ( pelaku ) pembangunan.disisi lain tatkala keluarga dipandang sebagai subjek pembangunan,maka diperlukan pemberdayaan utama yaitu kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan.
Â
Hal ini selaras dengan Nawa Cita Presiden  Jokowi point ke 5 yakni " Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia" dan lebih dipertegas kembali dengan LOGO "SDM Unggul Indonesia Maju" pada HUT Kemerdekaan RI ke-74.
Â
Saat ini pemerintah sedang menggemakan revolui industri 4.0,yakni perubahan  dalam usaha demi mencapai produksi dengan menggabungkan Teknologi Cyber dan Teknologi automasi. Di sisi lain era Society 5.0 yang berpusat pada manusia
Â
( human-centered ) dan berbasis teknologi menjadi suatu kearifan baru yang muaranya pada peningkatan kemampuan manusia untuk membuka peluang bagi kemanusian demi terwujudnya kehidupan yang bermakna.
Â
Kondisi ini tentu berimplikasi di hampir semua aspek kehidupan baik ekonomi,politik dan,relasi budaya.