Sejak revolusi industri di abad 18, manusia tidak lagi mengumpulkan makanannya di alam secara langsung. Semakin panjang rantai pasok, semakin jauh 'jarak' manusia dengan alam. Ini yang disebut dengan 'kabut peradaban'. Kabut yang membutakan mata hati terhadap kondisi di alam dan dampak aktivitas kita selama ini terhadapnya.
Saya bisa membayangkan, dengan pranic agriculture kabut itu perlahan menghilang dan hubungan kita dengan alam kembali mesra.
Sudah dibuktikan di negara lain. Mari kita coba di halaman sendiri. Tertarik?
Sitasi:
Jois, S. N., Roohie, K., D'Souza, L., Suma, F., Devaki, C. S., Urooj, A., Krell, R., & Prasad, K. N. (2016). Physico-chemical qualities of tomato fruits as influenced by pranic treatment - an ancient technique for enhanced crop development. Indian Journal of Science and Technology, 9(46), 1--6. https://doi.org/10.17485/ijst/2016/v9i46/99733
Nadig, A., Jois, S. N., Nagendra Prasad, K., & Vinu, V. (2021). Impact of Pranic Agriculture on Germination and Protein Content of Green Gram (Vigna radiata). Indian Journal of Agricultural Research, 55(3), 369--373. https://doi.org/10.18805/IJARe.A-5508
Poornima, R., Prasad, K. N., Yathindra, H. A., & Jois, S. N. (2020). Influence of Pranic agriculture on morphological traits, chlorophyll content and genetic polymorphism of ridge gourd (Luffa Acutangula L. Roxb.) Assessed by RAPD marker analysis. Agrivita, 42(3), 521--532. https://doi.org/10.17503/agrivita.v42i3.2715
Yathindra, H. A., Jois, S. N., Prasad, K. N., & Dsouza, L. (2017). Influence of pranic agriculture on germination, flowering and yield of European cucumber. Ecology, Environment and Conservation, 23(3), 1770--1773. https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-85034578287&partnerID=40&md5=ac980f1ce1234bf961de63bca6a66c72