Mohon tunggu...
Maria Meirina
Maria Meirina Mohon Tunggu... Wiraswasta - The Past is holding the key in to the future

Learning, Growing and Preparing to Bloom..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Unity in Diversity Lalu & Sekarang

3 November 2016   12:39 Diperbarui: 3 November 2016   12:54 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal dengan istilah "Unity in Diversity" dalam bahasa Indonesia memiliki arti Berbeda-beda tetapi tetap satu. Ya, kesatuan dalam keragaman adalah "Bhineka Tungal Ika" awal dari perjalanan sejarah bangsa dimana memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Perubahan yang mencolok saat ini hilangnya rasa persaudaraan memiliki satu dengan yang lain, rasa saling menjaga. Menunjukkan perubahan yang kemudian menjadi hal yang berbeda saat ini. Pertanyaan yang sangat mendasar bagi kita, apa sebenarnya makna arti Bhineka Tungal Ika sekarang ini?

Orang sekarang cenderung lebih mementingkan pribadinya, berpikir apa yang menurut saya benar, apa yang saya anut adalah paling benar, membuat banyaknya perbedaan menjadi sebuah jurang yang dalam bagi sebuah Idiologi dan harapan bangsa untuk berkembang lebih baik. Jati diri mulai memudar pada saat rasa egois, keiinginan menjadi pemenang dan menjadi terbaik  sebuah pemicu masalah perilaku bangsa kita sekarang ini. Indonesia terbentuk karena Kemajemukan mulai dari Bahasa, Adat, Agama dan suku bangsa yang menjadi sebuah Identitas dan dikenal dimata dunia keberagaman sebagai Jati diri Bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia yang di kenal dengan Semangat Toleransi  dan Gotong royong sudah tidak terlihat saat ini. Sangat disayangkan dengan adanya Isu Politik yang semakin memanas karena beberapa permasalahan seperti kasus perbedaan kepercayaan yang dianut, penistaan agama dan masih banyak permasalahan lainya. Hal yang Awalnya memiliki tujuan baik terlihat begitu mengerikan saat ini sikap memaafkan dan besar hati sangat diperlukan. Kekerasan bukanlah jalan keluar, Berpikirlah secara cerdas dan berkompetisilah sesuai dengan kemampuan diri.

Dimana pun daerahnya Orang - orang yang terpilih menjadi kandidat adalah orang yang dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi pemimpin yang baik,  Kerja Cerdas dan bisa mengimplementasikan pekerjaan sangat diperlukan oleh masyarakat. Tinggi atau pendek, mata besar atau mata kecill, putih atau hitam semua untuk kepentingan bersama dan demi kemajuan bersama. Mari kembali menjadi Indonesia yang Lebih Baik !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun