Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Spiritualis Tulen : Gelap Itulah Terang-Terang Itulah Gelap

18 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 18 Juli 2024   07:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Par pencari sejati tidak akan silau atau terpengaruh cara pandangnya oleh harta benda. Mereka sangat menyadari bahwa semuanya bersifat sementara. Kegelapan itulah keabadian, gelap dari gemerlapnya harta, wanita, dan tahta/kekuasaan merupakan berkah.

Silau oleh kenyamanan dunia yang hanya bersifat sangat sementara bisa membawa kegelapan cara pandang. Inilah penderitaan yang kita sukai. 

Bukankah kita juga terjebak bahwa penyeragaman cara pandang? Kita menginginkan keseragaman dalam menganut kepercayaan. Kita anggap bahwa keyakinan/kepercayaan kita paling baik. Inilah kegelapan pikiran kita. Daam keadaan yang tampaknva terang, tersembunyi kegelapan yang membuat kita menuhankan keyakinan/kepercayaan kita............ 

https://marimandarto.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun