Bagi pemahaman saya, silakan bila punya cara pandang beda, dengan demikian segala sesuatu yang ada di tempat kita lahir, baik makanan yang berasal dari bumi tempat kita lahir adalah yang paling sesuai untuk pertumbuhan evolusi kesadaran atau Jiwa kita. Demikian juga tradisi atau budayanya.
Jadi bila kita memilih budaya atau tradisi yang bukan sejenis dengan tempat kita lahir, dapat dipastikan tidak sesuai dengan tujuan keinginan kita lahir. Ini bisa dibuktikan dengan perasaan kita. Seperti ada yang tidak 'match' atau ada yang mengganjal dalam hati kita. Ini bisa dirasakan oleh kita sendiri. Silakan teliti sendiri.....
Dari pemilihan agama atau kepercayaan saja, dari kecil kita tidak memiliki kemampuan untuk memilih. Enak atau tidak sih? Dapat dipastikan bila bukan dari keinginan nurani atau dalam diri kita, kita seungguhnya tidak memiliki kebebasan lagi. Kita telah menjadi budak dari lingkungan kita. Ingatlah bagaimana keadaan seorang budak, sama sekali tidak bisa memilih. Dengan kata lain, sesungguhnya sejak kecil kita telah dibawa ke arah yang sama sekali tidak sesuai dengan tjuan kita lahir di tempat yang sesungguhnya kita inginkan.
Tanpa disadari, kita telah menjadi budak dari lingkungan kita, dimulai dari orang tua. Namun demikian, alam semesta adil adanya. Dalam perjalanan kehidupan, Dia Hyang Maha Berkah akan menunjukkan arah lagi kepada kita. Banyak cara dan jalan yang ditunjukkan oleh Nya. Dia Hyang Maha Berkah akan menuntun kita kembali ke arah yang tepat atau sejalan dengan tujuan kita lahir. Yang dibutuhkan adalah keterbukaan diri untuk melakoninya. Di sinilah kita butuh keberanian untuk memilah dan memilih. Gunakan Neocortex yang kita miliki.........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H