Nah sekarang tergantung pikiran kita saat meninggal/mati. Pikiran sepanjang hiduplah yang akan terekam saat mati. Bila kita sepanjang hidup percaya dewa uang, yang ke arah sang dewa uang roh menuju. Bila pikiran sepanjang hidup mengejar kenikmatan seks, bisa jadi lahir jadi kelinci yang bisa kawin atau hubungan seks kapan saja.
Bila percaya pada kekuatan yang ada pada benda/pusaka, ke arah kekuatan di balik pusaka tersebut. Bila sepanjang hidup pikiran hanya berisi makanan atu benda lainnya, ke arah itu pula.
Semua pikiran menjadi akar atau dasar perbuatan. Pikiran, ucapan kemudian diwujudkan dalam perbuatan.
Pikiran dan perasaan adalah yang disebut roh....
Dari kutipan di atas jelas, bila sepanjang hidup kita pikiran, ucapan serta perbuatan senantiasa memuja Dia, mk kepada Dia juga kita menyatu kembali. Persembahkan pikiran, ucapan serta perbuatan sebagai persembahan tanpa keterikatan, maka kepada Dia kita kembali menyatu.
Semuanya bukan lagi rahasia, selama kita menerapkan daam kehidupan sehari-hari.........Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H