Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Friksi dan Konflik Membuat Dunia Eksis

25 Juni 2024   06:30 Diperbarui: 25 Juni 2024   06:45 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://lampung.tribunnews.com/

Perjalanan ke dalam diri akan menghasilkan keceriaan dan kesadaran bahwa segala sesuatu yang di luar diri bersifat tidak abadi dan senantiasa berubah. Sementara suasana hati tidak bisa berubah. Hati yang sudah memahami bahwa hukum kekekalan adalah perubahan itu sendiri. Ia akan melihat segala sesuatu perubahan sebagi keindahan.

Namun demikian, tanpa adanya perubahan, tiada keindahan di dunia. Warna pelangi tidak menjadi indah bila hanya berwarna hitam putih. Bertetangga dengan yang berlainan keyakinan terasa indah jika kita bisa mengapresiasi terhadap keyakinan atau kepercayaan tetangga. Satu kepercayaan yang mayoritas mengajarkan rahmat bagi sekalian alam. Semestinya juga mampu memberikan apresiasi pada kepercayaan lain.

Sifat manusia yang tidak merasa puas bisa membawa manfaat sekaligus mudharat. Inilah warna kehidupan. Dua sisi mata uang yang menjadi sempurna jika eksisi bersamaan. Tiada rasa bahagia tanpa merasakan rasa kepedihan. Tiada sehat tanpa merasakan rasa sakit........

Sumber gambar: https://lampung.tribunnews.com/
Sumber gambar: https://lampung.tribunnews.com/
Dunia tetap berputar. Hanya manusia yang membatasi tahun baru dan tahun lama. Tahun baru tanpa makna jika kita tidak bisa me-apreisasi tahun lama. Penyakit manusia masih tetap sama. Keserakahan dan tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan....

https://lampung.tribunnews.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun