Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Laku Yoga Mengakhiri Penderitaan

20 Juni 2024   06:30 Diperbarui: 20 Juni 2024   06:40 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari buku Bhagavad Gita by Anand Krishna : 

"Yoga, yang dapat mengakhiri segala duka, hanyalah tercapai oleh seseorang yang teratur hidupnya - teratur pola makannya; teratur pekerjaannya; dan teratur waktu jaga istirahatnya." 

Yang saya maksudkan Yoga di sini bukanlah hanya sekedar untuk tujuan sehat atau untuk kecantikan, tetapi Yoga untuk tujuan penyatuan kembali atau reunion dengan Sang Maha Sumber. Dengan demikian segalanya mesti teratur sebagaimana disebutkan di atas. 

Ini beda dengan pemahaman yoga yang selama ini dikenal di kalangan masyarakat umum. Contohnya yoga di mall ataupun ruko, bisa saya katakan bahwa mereka tidak mengenal Yoga sebagaimana diperkenalkan oleh Resi Patanjali (Yoga Sutra Patanjali by Anand Krishna). Awalnya Yoga disebutkan dalam buku Bhagavad Gita. 

Duka atau penderitaan terjadi karena ketidakteraturan dalam segala hal. Hidup yang teratur bila dan bila : Pola makannya teratur; Pekerjaan teratur; waktu istirahat teratur.

Pola Makan Teratur

Yang dimaksudkan keteraturan pola makan adalah bahwa kita memahami jenis atau kualitas makanan yang kita konsumsi. Daam hal ini kita makan secara sadar. Misalnya, sebagaimana yang memiliki susunan gigi serta usus yang bukan ditujukan untuk makanan daging atau carnivora, kita mestinya tidak konsumsi daging. Bentuk gigi manusia tidak seperti hiu, harimau, anjing dan lain binatang buas. Bentuk gigi manusia yang kebanyakan seperti pemakan tanaman atau herbivora da juga panjang usus yang panjang; sedangkan hewan jenis carnivora lebih pendek. Jadi bila sebagai manusia makan daging, tidak beda kita menyimpan bangkai dalam usus. 

Selain itu waktu makan juga mesti diatur. Berikan kesempatan bagi usus, lambung serta organ dalam tubuh kita mencerna makanan yang tuntas. Sebaiknya waktu makan terakhir sebelum matahari terbenam. Energi matahari berperan sangat signifikan untuk kinerja pencernaan. Menurut para ahli gizi, karbo hidrat bisa dicerna dengan baik setelah 16 jam. Atau minimal 14 jam. Dengan demikian, kita berikan kesempatan pada pencernaan untuk mengolah makanan.

Bila hal di atas kita ikuti, maka pencernaan kita akan bekerja dengan baik.  Info dari pakar kesehatan mengatakan bahwa banyak gangguan kesehatan berawal dari kinerja pencernaan yang tidak atau kurang baik.

Pekerjaan Teratur

 Waktu bekerja juga mesti diatur sehingga bisa memberikan waktu bagi tubuh untuk istirahat dengan baik. Misalnya, jangan membawa masalah kantor ke rumah. Di rumah merupakan tempat untuk istirahat dan berbincang tentang keluarga, terutama berbincang tentang hal-hal yang tidak membuat hidup semakin stres.

Mungkin bisa kita pili pekerjaan yang tidak tergalu membebani, memang sulit di masa sekarang karena tuntutan ekonomi, namun paling tidak ada upaya agar kita tetap sadar bahwa pekerjaan bisa membuat kita stres. Kita mesti harus waspada bahwa ketidak sehatan mental bisa berakibat buruk terhadap kesehatan tubuh. Sehingga kita mesti juga memperhatikan stres yang sangat mungkin terjadi akibat beban pekerjaan. Stres dibutuhkan, sekarang bagaimana kita mengelola stres dengan bijak.

Waktu Istirahat

Waktu jam istirahat juga mesti mengikuti waktu organ dalam tubuh kita melakukannya detoksifikasi. Para pakar kesehatan sangat menyarankan agar jam 22.00 - 03.00 digunakan untuk tidur dengan baik. Karena pada antara jam 22.00 sampai 03.00 seluruh organ dalam tubuh kita mengalami detoks. 

'Saat tidur, tubuh menjadi rileks, sehingga memberikan waktu istirahat dan membangun kembali otot-otot yang sudah lelah sepanjang hari. Begitu pun otak, saat tidur, semua limbah yang diproduksi otak dikeluarkan. Itulah sebabnya, tidur menjadi penting bagi kesehatan tubuh, fungsi metabolik, kekebalan tubuh, dan otak. Tidur juga baik untuk mengatur emosi, lho. Saat kurang tidur, emosi negatif bisa meningkat hingga 60 persen.

Waktu tidur yang cukup berkaitan pula dengan perubahan kadar hormon yang disebut dengan leptin dan ghrelin. Leptin adalah hormon yang berasal dari sel lemak yang bersifat mengurangi nafsu makan.' (Sumber : https://www.halodoc.com/)

Melakukan Yoga berarti hidup secara teratur. Atau bisa saya sebutkan bahwa hidup kita mesti moderat, tidak terlalu memaksa, pe,aksaan terhadap tubuh untuk bekerja keras merupakan perbuatan kekerasan terhadap tubuh kita sendiri. Ingatlah : 'Tubuh adalah wahana bagi Jiwa untuk mengarungi kehidupan di dunia'

Agar kita bisa hidup tera tur berarti kita mesti latihan pengendalian diri, Inilah disiplin. Bila kita mampu mengendalikan diri, dengan sendirinya kita terbebaskan dari keinginan-keinginan yang tidak selaras dengan kebutuhan hidup. Keinginan berlebihan inilah sumber derita/duka.

Hidup sehat secara mental membuat kita memahami kehidupan secara utuh, cara ideal untuk mengakhiri derita/duka.

https://www.grid.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun