Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Keindahan Barasal dari Yang Maha Indah

7 Juni 2024   06:30 Diperbarui: 7 Juni 2024   06:36 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://nosweatshakespeare.com/quotes/

Mereka yang amat sangat mempercayai pimpinannya sering melakukan perbuatan yang membabi buta, tapa melakukan kajian terlebih dahulu. Padahal yang sering dipermasalahkan adalah semata bagian kulit. Misalnya mengucapkan selamat atas perayaan agama lain. Ucapan seperti ini dianggap bisa meruntuhkan kepercayaannya, lebih parah lagi bisa dianggap sesat.

Demikian pula pada saat pimpinannya mengatakan bahwa perbuatan ini dan itu bisa membuatnya massue surga, maka tanka mengkaji terlebih dahulu ia percaya. Berkaitan dengan ini, ada kisah menarik di bawah ini:

Segala ritual luaran sudah diikuti, maka ia pun mempercayai pimpinan aliran kepercayaan tersebut. Karena bila orang percaya pada panutannya, dapat membuatnya masuk surga kelak setelah mati. Hal lain adalah bahwa selain mereka yang tidak berada satu rumpun keyakinan dengan dirinya pasti masuk neraka. Begitu percaya orang tersebut sehingga terbawa mimpi.

Pada suatu malam, ia bermimpi meninggal dunia. Dan karena keyakinannya bahwa bila ia melakukan ritual sebagaimana yang diyakini selama ini, ia pasti masuk surga. Tetapi di dalam pimpinya berbeda dengan yang dikatakan panutannya. 

Saat kematiannya, sang malaikat elmaut menjemput dengan kereta yang sangat indah. Sang malaikat elmaut berkata bahwa ia diutus Tuhan untuk menjemputnya menuju surga sebagai hadiah atas kepatuhan dirinya menjalalani ritual sebagaimana diperintahkan dalam kitab suci dan para senioritasnya.

Malaikat penjemput dengan kereta yang indah dan mewah membawanya keyakinan ke surga. Pada pintu gerbang terpampang mewah tulisan: " Selamat Datang di SURGA"

Sayang sekali, ia sangat shock atas pemandangan yang dilihatnya. Ia melihat alam surga begitu gersang dan kering. Begitu merana dan jorok tempatnya. Ia bertanya pada sang malaikan elmaut: 'Inikah surga tuan malaikat?'.

Sang malaikat elmaut pun menjawab dengan tenang dan santai: 'Ya inilah surga yang begitu kau dambakan sebagaimana yang diktat oleh panutanmu selama ini.'

Orang tersebut sangat Percaya bahwa selain yang satu rumpun dengan keyakiannya akan masuk neraka. Ia ingat yang dikatakn panutannya nama seperti Socrates, Buddha, Krishna, Mira. Mereka pasti masuk neraka. Dan ia ingat bahwa surga itu indah dengan banyak bidadari bertelanjang dada serta sungai susu yang mengalir panpa henti, namun surga yang dihadapannya begitu kering kerontang dan sangat kotor?'

Sang malaikat elmaut menjawab: 'Tepat sekali, mereka yang kau sebutkan berada di neraka. Sebagaimana yang kelompokmu lakukan, menyembah pohon dan menghargai air serta hujan dianggap musyrik, menduakan Tuhan mu. Berdasarkan keyakinanmu di bumi, maka semua pohon pun ditebang agar tidak musyrik sebagaimana panutanmu sebutkan. Inilah sebabnya pohon yang di surga tidak dihargai. Bahkan menyembah pohon dianggap menyembah berhala. Sedangkan yang dimaksudkan dengan penyembahan berarti ungkapan rasa terima kasih. Dalam prakteknya adalah dengan cara memelihara dengan baik. Bukankah kalian tidak menghargai pohon dan air kerena penghargaan demikian dianggap menduakan Tuhan? Kalian menebang pohon semaunya. Bahkan patung yang merupakan nilai seni atau ungkapan rasa cinta pun kalian katakan menduakan Tuhan. Inilah akibatnya surga, kering dan tidak indah lagi.'

Orang tersebut berkata: 'Bolehkah saya berkunjung ke neraka?' Ia ingin melihat juga tempat para penyembah berhala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun