Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Benarkah Tuhan 'Menjadi-KAN' Alam Semesta?

22 Mei 2024   06:30 Diperbarui: 22 Mei 2024   06:52 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barulah tepat dengan kalimat 'Tiada Tuhan selain Tuhan itu sendiri'

Tiada subyek dan obyek lagi. Dia juga subyek; Dia juga obyek.

Tuhan tidak lagi berada nun jauh di sana, di luar alam semesta. Dia selalu berkembang dan ber-ekspansi. Senantiasa menjadikan galaksi-galaksi baru. Mungkin ada yang bertanya : "Untuk apa ya Tuhan terus berkembang?"

Ya untuk membuat kita bingung. Saat bingung, barulah kita sadar bahwa Dia memang Maha Misteri. Tidak beda pertanyaan :"Ngapain Tuhan menciptakan orang baik dan jahat?"

Bukan kah baik dan jahat juga asumsi?

Ketika saya merasa dirugikan akibat perbuatan seseorang, saya mengatakan bahwa orang tersebut jahat. Demikian pula sebaliknya; ketika seseorang memberikan kita keuntungan, kita anggap bahwa orang tersebut baik. Bukan kah keduanya hanya masalah cara pandang atau persepsi?

Bagi Tuhan yang juga ada dalam si jahat dan si baik; ingat bahwa tiada sesuatu bisa hidup atau bergerak di luar kehendak-Nya, maka semuanya hanyalah permainan bagi Dia.

Sumber gambar: https://store.ums.ac.id/
Sumber gambar: https://store.ums.ac.id/

Nah kita mesti menyadari hal ini. Tidak beda dengan ketika kita melihat film atau sandiwara. Sang sutradara yang memerintahkan Fulan berperan sebagai orang baik, sang sutradara juga memberikan peran si Polan jadi penjahat. Baru seru permainan. Mau bebas dari permainan sandiwara?

Bisa, jadilah Sang Sutradara........

Dengan kata lain, alam yang merupakan manifestasinya juga Dia yang bermain sendiri......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun