Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berkah dalam Kehidupan Paling Berharga

5 Mei 2024   06:30 Diperbarui: 5 Mei 2024   06:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya ketika bisa bertemu dan mengikuti petunjuk seorang Guru Sejati, kita bisa merasakan kebahagiaan sejati. Mengapa?

Berdasarkan pengalaman saya yang sudah cukup berumur, ternyata segala harta benda sebesar apa pun tidak bisa membeli kebahagiaan. Suka - duka sili berganti....

Pertemuan dengan seorang Guru Sejati merupakan kelangkaan yang tidak bisa didapatkan oleh upaya kita. Hanyalah karena suatu berkah daam hidup ini bisa bertemu dan berjalan bersamanya. Mungkin orang tersebut dengan mudah bisa ditemui banyak orang, namun untuk merasakan suatu kontak batin, tidak bisa dirasakan banyak orang.

Oh ya, memang hal ini tidak bisa dirasakan oleh mereka yang masih memandang harta benda dunia adalah segalanya, tetapi saya sudah mengalaminya, bahwa harta, kekuasaan dan wanita hanyalah menghasilkan ketidaktenteraman atau kedamaian. Mengapa mseti mengulang lagi?

Sumber gambar: artikula.id
Sumber gambar: artikula.id

Singkat kata, melakoni meditasi adalah kemewahan yang hanya bisa diperoleh oleh mereka yang sadar bahwa harta benda dunia bukanlah suatu berkah istimewa dalam kehidupan ini.

Artikel ini saya tuliskan sebagai upaya untuk berbagi...

Bagaikan seorang pejalan yang membawa senter, mungkin ada orang lain yang merasa butuh dengan cahaya, maka silahkan bergabung sehingga bisa saling melengkapi...... 

https://artikula.id/muhammad/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun