Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hindu adalah Suatu Peradaban

17 April 2024   06:30 Diperbarui: 17 April 2024   06:34 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://batam.tribunnews.com/

Hindu bukanlah keyakinan atau kepercayaan tertentu dengan ritual-ritual tertentu. Budaya Hindu sebagai warisan luhur yang selaras dengan sifat alam. Kita yang lahir dan hidup di wilayah nusantara; Nusa-antara memiliki budaya sama dengan India, Afganistan. Akar budaya yang sama bukan berarti memiliki kebiasaan sama. Namun nilai-nilai luhur yang menjadikan kita memiliki sifat kemanusiaan.

Sampai saat ini pun orang masih bingung ketika ada pertanyaan tentang budaya. 'Budaya yang mana?' Karena menurut anggapan mereka budaya diidetifikasikan dengan seni. Budaya adalah sari pati atau outcome dari kebiasaan baik yang bermanfaat bagi kehidupan makhluk di atas bumi, baik juga bagi semesta. 

Adat atau tradisi adalah kebiasaan bagi masyarakat. Oleh karena itu, adat atau tradisi suatu bangsa bisa tidak cocok bagi suku bangsa lainnya. Kebiasaan luhur  unggulan yang sifatnya luhur dari adat atau kebiasaan yang ujung pelaksanaannya mendorong atau mewujudkan kebaikan bagi semua makhluk di bumi ini seperti ini layak dilestarikan.

Adat dan kebiasaan belum tentu pas atau sesuai bagi satu suku dan lainnya. Sebaliknya, budaya dalam arti sebenarnya dapat dipastikan bisa diimplementasikan bagi semua suku bangsa sehingga pada akhirnya membawa kesejahteraan dalam kehidupannya. Budaya selaras dengan pemahaman "Rahmat Bagi Alam Semesta"

Adat Istiadat Bukanlah Budaya

Ya, saatnya membangunkan kembali pemahaman sesungguhnya tentang budaya. Selama ini kita dininabobokan oleh kebiasaan atau adat istiadat impor. Saya sekarang tidak bisa lagi mengatakan budaya impor. Karena bila benar kita memahami makna 'budaya', maka segala sesuatu kebiasaan atau adat yang tidak selaras dengan sifat alam tidak bisa disebut budaya. Dapat dipastikan bahwa budaya selaras dengan alam, dan bertujuan untuk melestarikan kebaikan bagi semua makhluk.

Dalam diri semua manusia telah lahir dengan budaya. Lahir dengan sifat kemanusiaan yang memiliki kebenaran satu dan sama. Hanya sayangnya, saat lahir ke dunia, semua tujuan kelahiran ke dunia ini terlupakan. Melayani sesama makhluk hidup, itulah tujuan kelahiran. Inilah budaya luhur dari suatu peradaban yang kita warisi.

Hanya saat dalam hidup ini kita bisa membangunkan kesadaran diri sebagai makhluk mulia atau Ilahi. Karena hanya saat berbadan kita bisa melakukan transformasi mind menjadi buddhi. Buddhi adalah kecerdasan yang selaras dengan sifat alam.

Pusat Peradaban Luhur

Silakan pelajari dan simak video ini. Tidak diragukan lagi bahwa bumi yang saat ini menjadi rumah kita adalah sebagai pusat peradaban luhur. Peradaban Budaya Hindu. Bukan hindu sebagai keyakinan atau kepercayaan tertentu dengan segala upacaranya.

Mungkin sebelum tahun '80 an kita belum tahu atau punya bukti nyata bahwa Jawa, Sumatra, dan Kalimantan merupakan satu kesatuan wilayah daratan dengan India sekarang. Daratan ini yang disebut sebagai paparan Sunda atau Sunda Land yang merupakan suatu wilayah peradaban budaya Hindu. Namun, dari pengamatan satelit, hal ini tidak diragukan lagi. Asal usul kata Hindu dari wilayah Sindhu. Wilayah peradaban tinggi. Tinggi bermakna sadar akan diri sejati serta keterhubungan dengan alam sekitar. Sehingga bisa hidup berdampingan secara damai.

Wilayah peradaban Sunda Shindu Saraswati yang terbentang sebagaimana peta di bawah ini. Peta dunia kurang lebih 14 ribu tahun yang lalu. pula Jawa, Sumatra, da Kalimantan masih menjadi satu kesatuan daratan. Inilah yang disebut Sundaland

Sumber gambar: https://batam.tribunnews.com/
Sumber gambar: https://batam.tribunnews.com/
Budaya yang tinggi tidak berkaitan dengan kemajuan teknologi. Sebaliknya, kemajuan teknologi yang tidak memberikan kesejahteraan bisa menjadi bumerang yang mengakibatkan kerusakan bumi dan alam. Kemajuan teknologi yang tidak menunjang kehidupan manusia menjadi selaras dengan alam, pada suta ketika akan dimusnahkan sendiri oleh alam ini.

Jadi Hindu bukanlah agama sebagaimana yang dikenal saat ini. Inilah sebabnya, sesungguhnya tidak budaya Hindu, tetapi budaya warga bumi yang selaras dengan semesta.

Tujuan dari artikel ini adalah :'Semakin kita mengenal budaya warisan warga bumi, bisa membuat diri kita sebagai pewaris luhur dari suatu tradisi atau kebiasaan yang membuat manusia Indonesia selaras dengan semesta adalah rahmat bagi alam.'

https://www.youtube.com/

https://batam.tribunnews.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun