Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Senang Melihat Orang Lain Susah (SMS)

7 April 2024   06:30 Diperbarui: 7 April 2024   06:31 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konon dikisahkan seorang took negeri dongeng; Mulla Nasruddin yang sedang mengalami kebangkrutan dari usahanya. Berbagi upaya sudah dilakukan untuk bangkit kembali. Dulu ia memiliki banyak perusahaan dan toko. Tapi karena persaingan ketat dan adanya krisis moneter yang berkepanjangan, ia mengalami kebangkrutan akut. Hutangnya di bank menggunung dan rumahnya disita. Istri-istrinya semua kabur. Sebelumnya, karena banyak harta, maka ia juga tidak lupa menumpuk istri.....

Semua usaha sudah dilakukan termasuk ke para abnormal juga tidak membawakan hasil, akhirnya ia bertapa di gunung yang sepi dan angker kata banyak orang. Konon dikisahkan ia beraap dengan tekun selama 40 hari dan 40 malam, akhirnya dewa pun bosan.

Si dewa pun sudah lama kenal dengan si Mulla Nasruddin. Pada awal usaha. ia juga melakukan tapa yang yang sama. ini kejadian yang terdahulu. Mulla Nasruddin berjanji akan berbuat amal baik begitu permohonannya dikabulkan. Tapi berbohong dan berbohong lagi. Dasar watak amsiong.........

Dewa sudah tidak percaya lagi terhadap janji-janji Mulla Nasruddin. Namun berbeda dengan istri sang dewa. Istri sang dewa memiiki perasaan iba yang tinggi terhadap hal seperti ini. Karena kasihan dengan Mulla Nasruddin, istri dewa memohon kepada suaminya agar mengabulkan permohonan Mulla Nasruddin.

Walaupun diminta oleh sang istri tercinta. Sang suami oun masih menolak karena tahu benar perilaku Mulla Nasruddin yang sudah terkenal irihati dan serakah. Jika dikabulkan permohonannya akan berbuat demikian lagi dan sulit mengubah sifat yang sudah mendarah daging. Ya, bagaikan ekor anjing, sekali bengkok tidak mungkin diluruskan.

Karena desakkan yang terus menerus dari istrinya, akhirnya dewapun menyerah, dan mengabulkan permohonan Mulla Nasruddin. Kemudian ditemuinya si Mulla Nasruddin. Diberilah Mulla Nasruddin lampu ajaib dan istimewa. Sebagai syarat agar sifat brengsek Mulla tidak kambuh lagi, ada hal yang harus dipatuhinya....

Maka, diberikanlah lampu keberuntungan. Jika digosok keluar jin dan mengabulkan semua permohonannya, tapi ada syaratnya. Syaratnya tidak berat: jika permohonan Mulla Nasruddin dikabulkan, maka tetangganya akan mendapatkan 2 kali permohonannya. Tanpa berpikir panjang syaratpun diterima oleh Mulla Nasruddin. Ah ringan itu, pikirnya. Yang penting bagi Mulla Adalah dikabukan permintaannya.

Dengan riang ia pulang ke rumah kontrakan. Karena sudah jatuh miskin sekali, ia hanya bisa ngontrak kamar. Mulailah ia memohon untuk memperoleh rumah mewah. Jin mengabulkan. Rumah mewah 1 bagi Mulla Nasruddin, dan sesuai dengan perjanjian, tetangganya dapat 2 rumah mewah. Minta mobil mewah. Dia dapat 1, tetangganya dapat 2. Minta istri cantik, dia dapat 1, tetangganya dapat 2. Demikian selanjutnya.

Tentu saja hal tersebut membuatnya amat sangat kesal. Maklum sifat tamak dan irihatinya tinggi sekali. Kesal juga si Mulla Nasruddin, dia yang bertapa tidak makan dan minum bahkan tidak tidur, tetangganya dapat 2 kali lipatnya. Akhirnya karena kesal, akal liciknya pun keluar.

Pikiran liciknya pun menemukan akal. Dia memohon agar 1 kakinya hilang. Tetangganya hilang 2 kakinya. Besoknya, dia minta hilangkan 1 tangannya, tetangganya hilang dua tangannya. Nah lu rasain, kata Mulla Nasruddin dalam hatinya. Enak aja lu dapatkan 2 kali lipat yang gue peroleh….

Di kerajaan para dewa terjadi perdebatan antara istri dan suami dewa yang memberikan lampu ajaib kepada Mulla Nasruddin. Kata dewa: ‘ Benarkan kataku dulu, si Mulla Nasruddin itu tetap saja licik dan serakah. Tidak senang melihat orang lain senang’ Apa sih ruginya Mulla Nasruddin jika tetangganya senang????

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun