Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Akashic Record: Rekaman Semesta

30 Maret 2024   06:30 Diperbarui: 30 Maret 2024   06:51 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.idntimes.com/

Frekuensi yang sama dengan yang dimiliki oleh pemilik mind. Pengaturan frekuensi ini hanya bisa diatur ketika seseorang menggunakan neocortex. Betapa pentingnya neocortex pada manusia. Sayang sekali bila tidak dioptimalkan pada saat manusia hidup. Bisa jadi ini alasannya mengapa dikatakan bahwa manusia hanya menggunakan kurant dari 5 % otak manusianya; neocortex. Perangkat untuk berpikir kritis atau critical thinking. Sisanya masih menggunakan mamalian dan reptilian brain.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, saya semakin yakin bahwa bila seseorang mendapatkan pengetahuan dari mind seseorang yang sudah meninggal bukan seperti orang berbicara atau tanya jawab. Tetapi bagaikan pengetahuan yang masuk begitu saja. Atau bisa juga pengetahuan tersebut sudah menjadi bagian dari mindnya? Tahu-tahu orang tersebut mengetahuinya. memang sulit menjelaskannya. Mohon dimaafkan bila membingungkan...


Kemampuan seorang Master mengakses Akashic record.

Bila seorang master bisa mengakses pengetahuan dari seorang resi atau avatar yang meninggal ratusan tahun yang lalu, maka dapat dipastikan sang master tersebut ingat nama kelahiran saat ia pernah berhubungan secara fisik dengan resi atau avatar tersebut atau sezaman kehidupan.. Misalnya master pada zaman resi atau avatar bernama Hola, maka nama Hola menjadi password  atau kunci pembuka untuk mengakses pengetahuan yang dimiliki oleh resi atau avatar tersebut.

Dalam kehidupan nyata, ini juga yang menjadi dasar hubungan antara seorang guru dan murid bisa terus terjadi, walaupun sang guru sudah meninggal jasad kasarnya. Nama si murid yang terekam pada sang guru serta segala kenangan semasa berhubungan secara fisik menjadi password bagi si murid untuk tetap bisa berhubungan dengan sang guru yang sudah meninggalkan tubuh fisik. Inipun tidak seperti dialog ketika masih berbadan fisik. Tuntunan terjadi begitu saja. Tahu-tahu suatu pemahaman muncul pada si murid. Yang dibutuhkan adalah fokus pada sang guru saat ia ingin mengetahui sesuatu...

Mind yang masih berupa materi dari seorang guru terus memancarkan pengetahuan yang diinginkan si murid. Fokus pada segala hal yang dilakukan sang guru ketika masih berhubungan secara fisik. Dan pengetahuan sang guru akan mengalir...

Mohon dimaafkan bila membuat para pembaca semakin bingung

https://www.idntimes.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun