So, mau kemana lagi tuan-tuan dan puan-puan?
Bukan,'kah kematian tubuh satu kamar, kemudian tanpa tubuh ada di kamar lain. Dua-duanya di bumi ini, taruh kata di alam semesta, atau di mana. Tetapi yang jelas selama masih materi, si roh ini tidak bisa kembali ke asal mulanya, Sang Maha Jiwa/Matahari.
Celakanya bila si selubung terlalu tebal alias hiperaktif selama hidup di alam materi, saat kematian tubuh tiba, si mind (gugusan pikiran dan perasaan) tidur sangat nyenyak, mungkin terlalu lelah karena tidak ada perangkat keras/otak di alam halus. Dengan kata lain, semakin hiperaktif si manusia dengan memperbanyak keinginan dan pengetahuan tentang duniawi, semakin tebal selubung si Jiwatma. Semakin sulit balik ke Sang Maha Sumber, maka ia memiliki keinginan sangat kat untuk memnuhi obsesinya dengan cepat-cepat lahir kembali.Â
Banyaknya obsesi tentang dunia hanyalah menunjukkan ia mimilii penyakit tumor. Maka butuh lahir kembali untuk menyadari Kesejatian Dirinya. Inilah tujuan utama kelahiran di bumi. Tanpa lahir kembali, si roh tidak bisa menghancrkan selubungya. Karena selubung dibuat di bumi, maka juga harus dihancurkan atau didaur ulang di bumi. Tanpa kelahiran kembali, proses daur ulang akan berulang terus menerus.
Semua pemahaman ini saya peroleh melalui berlatih meditasi dan Yoga di bawah bimbingan Bapak Anand Krishna sebagai pendiri Anand Ashram. Buku-buku meditasi dan Yoga membuat pemahaman tentang alam lebih sederhana dan mudah dipahami.
https://www.booksindonesia.com/produk/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H