Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Mengatasi Black Magic?

30 Januari 2024   06:30 Diperbarui: 30 Januari 2024   09:00 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersandarlah kepada Dia Sang Hyang Pencipta segala sesuatu di alam semesta......

Mudah bukan?

Tetapi jangan lupakan juga bahwa kita mesti menjadi Dia. Bukan hanya sekadar bersandar.

Bila masih bersandar berarti masih ada dua individu; Dia dan diri Anda. Ya jelas tidak bisa mengatasi BLACK MAGIC  atau dukun atau teluh. Karena memang ada kekuatan gelada yang diciptakan oleh-Nya di bumi ini. Bila kita juga masih menggunakan kekuatan terang, ya sami mawon ..............

Masih bisa dikalahkan. Karena memang di alam ini ada kekuatan gelap dan terang. Yin dan Yang; panas dan dingin. Bukan'kah hidup ini bisa berlangsung karena adanya  dua unsur dualitas? Bagaimana bisa mengatasi bila masih pada kekuatan yang sama?

Perlu kita ketahui bahwa satu-satunya makhluk di atas bumi yang tidak mau tunduk atau menyembah manusia adalah SETAN.....

Bukankah dalam semua kitab yang ditinggalkan oleh nabi juga mengatakan bahwa di kala manusia diciptakan manusia sebagai khalifah, Dia memerintahkan agar semuanya menyembah dan mendukung manusia, tetapi si SETAN ini yang ga mau..

SETAN adalah mahkluk yang betul-betul mengakui bahwa Tuhan Hyang Maha Tunggal. Tidak demikian dengan manusia....

Oleh sebab itu si SETAN yang pasti lebih unggul. Baginya tidak ada yang bisa menundukkan dia. 

Sedangkan manusia dipastikan tidak mengakui ke-Esaan atau kemahatunggaln Dia. Ini dengan mudah terlihat di sekitar kita. Bagaimana manusia menjadi penyembah berhala 3 TA

Wani-TA.

Har-TA

Tah-TA

Masih mau menyangkal?

Dalam diri kita tanpa sadar memberhalakan ketiganya, tanpa kecuali. Ya jelas kecuali para para suci, sufi, avatar, dan nabi serta rasul. Semua utsusan-Nya. Mereka sesungguhnya sudah terbebaskan dri perbudakan nafsu atau keterikatan terhadap kenyamanan dan kenikmatan materi.

Mereka seutuhnya menyadari bahwa mereka adalah manifestasi Dia Hyang Mata Tunggal.

Mari kita lihat arti kata MANUSIA...

Terdiri dari dua kata : Manas dan Isya...

Para leluhur pernah meninggalkan atau mewariskan pesan bahwa tujuan manusia lahir di dunia adalah menjadi MANUSIA.

Saya sangat percaya bahwa banyak yang akan membantah. Bukan'kah sekarang kita sudah menjadi manusia???

Sangat tidak betul, kita masih hewan berbadan manusia.....

Selama kita masih menjadi budak 3 TA...

Yang kita pikirkan dan kejar hanyalah makan, minum, dan seks...

Bukankah hewan juga ini yang dikejar?

Mungkin banyak yang menyangkal, manusia mengejar kedudukan, gelar dsb; tetapi semuanya masih dikaitkan dengan dengan makan, minum, sandang, seks atau pun kenyamanan badan lainnya.

Apa bedanya dengan yang dilakukan hewan?

Karena kita masih hidup menggunakan bagian otak mamalia dan reptilia...

Reptilia berkaitan dengan lawan (fight) atau lari (flight)....

Mamalia berkaitan dengan emosi....

Yang baru dalam diri manusia adalah Neocortex.  Bagian otak yang baru ada dalam diri manusia....

Justru bagian ini yang mesti dikembangkan agar menjadi MANUSIA seutuhnya..

Neocortex bisa menimbang dan memilah perbuatan yang hanya untuk tubuh dan mulia....

Manusia sesungguhnya bila dan bila bisa hidup selaras dengan alam, tidak diperbudak oleh emosi dan rasa takut....

Rasa takut terhadap segala sesuatu: takut tidak diakui, takut dianggap rendah takut SETAN dan segala Jenis rasa takut menjadi kelemahan yang bisa dengan mudah diserang BLACK MAGIC....

Yang  hebat lagi, kekuatan SETAN bisa berlipat ganda ketika menyatu dalam diri manusia. Karena dalam diri manusia ada otak sebagai alat untuk melipatgandakan kekuatan. Dan yang aneh bin ajaib, sesungguhnya si SETAN juga merupakan bagian sisi gelip kita. Jadi tergantung kita sebagai pemberi makan.

Bila kita memberikaz kesempatan sisi gelap yang kita beri energi atau makan, ya bagian sisi gelaplah yang gemuk....

Bila kita memberikan pelayanan dengan kata lain mengembangjan kemuliaan dengan melayani serta mementingkan kesejahteraan umum, maka sisi ketuhanan berkembang. Dengan sendirinya sisi gelap terdesak dan tidak berkembang.

Adopsilah serta lakoni sifat MAHA KASIH serta MAHA PEMBERI yang Dia miliki. Bukan'kah ini juga sifat alam?

Ingatlan selalu kisah Rabi'ah Aldawiyyah ketika seseorang bertanya : 'Wahai Rabi'ah, apakah kau tidak membenci SETAN?'

Jawab Ibu Para Sufi, dalam hatiku hanya terisi Dia Sang Kekasih, Tuhan......

Tidak ada kata SETAN di ruang hati.......

KIta?

Rasa takut ini dan itu dengan mudah mengundang SETAN atau black magic atau apa-pun.

Ketika ada rasa irihati, kemarahan yang semuanya dikaitkan dengan keserakahan untuk memiliki, maka dengan mudah diserang black magic..

Ras takut mengundang atau menarik bagaikan magnit yang melemahkan atau membran kesempatan bagi sisi gelap untuk berkembang.... 

https://gitakehidupansepasangpejalan.files.wordpress.com/2017/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun