Bukan kah saya pantas bersyukur???!!!
Inilah masalahnya, kita hidup di masa uang 100 juta. Tidak pernah membandingkan ketika BELUM terima uang......
Saat kita hidup di masa kini, kita bisa melihat segala dengan cara pandang lebih jernih....
Contoh Berikutnya
Sebagai seorang pengusaha, tentu saya punya target untuk mendapatkan keuntungan di akhir tahun. Saya targetkan akhir tahun ini, saya dapat keuntungan 250 juta.......
Seiring perjalanan usaha, ternyata ada gangguan Covid, maka akhir tahun saya tidak bisa mendapatkan target 250 juta, tetapi laba 175 juta.....Â
Kekecewaan tentulah ada dalam diri saya, wah rugi saya 75 juta. Saya HANYA dapat 175 juta.......
Pikiran yang menganggap laba dengan ungkapan 'HANYA' berarti tidak mensykuri perolehan laba 175 juta......
Penderitaan saya terjadi ketika saya masih hidup dengan target 250 juta, tetapi tidak bersyukur dengan laba yang jelas ada saat ini.....
Rasa kecewa, amarah, dan merasa paling menderita membuat kita meremehkan berkah yang kita terima.....
Demikian juga, kita melupakan berkah saat kita bisa buang air kecil......Â