Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Berkomunikasilah Dengan Organ Tubuh

18 Januari 2024   06:30 Diperbarui: 18 Januari 2024   06:34 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh kita terdiri dari 60-70% cairan. Demikian juga organ dalam tubuh kita. Otak misalnya, hampir lebih dari 90% cairan; itulah sebabnya bisa mengingat atau merekam segala yang kita lihat. Ginjal, limpa, dan segala organ dalam tubuh kita.

Masih ingat hasil penelitian Masaru Emoto pada tahun 2004 tentang air?  Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa air yang diafirmasi dengan kata-kata baik memberikan bentuk molekul kristal air yang indah.

Lihatlah bentuk molekul kristal air yang diafirmasi LOVE, bandingkan dengan yang diafirmasi kata buruk 'I will kill you'. Juga bila diafirmasi dengan ucapan yang buruk lainnya. Demikian pula organ dalam tubuh kita yang sebagian besar terdiri dari air. Mungkin banyak orang yang masih berkepercayaan bahwa mereka pemilik organ tubuhnya.

Coba saja hentikan dengan ucapan atau pikiran organ paru-paru, jantung atau ginjal, pasti tidak bisa'kan? Dengan kata lain bahwa seluruh organ dalam tubuh kita memiliki kecerdasan sendiri. Mereka 'dipinjamkan' atau dititipkan pada kita. Oleh karena itu, sangat penting merawat 'barang titipan' Hargailah dan sayangi dengan cara berkomunikasi untuk menyayanginya.

Dengan memasukkan asap rokok yang beracun, tanpa sadar sesungguhnya kita tilak bisa merawat barang titipan yang bukan milik kita. Betapa pikunnya kita bila tilak juga memahami anugerah titipan ini.

Bukan hanya asap rokok, tetapi juga jenis makanan yang bisa merusak tubuh atau organ dalam tubuh. Misalnya kita mengkonsumsi makanan manis dengan berlebihan, pasti kita menderita diabetes. Pankreas kita tidak lagi berfungsi dengan baik. Ujung-ujungnya kita kekurangan insulin. Banyak dampak akibat diabetes. Bukankah tindakan ini membuktikan kita tidak memberikan apresiasi atas anugerahnya? Apakah kita betul bertuhan? Menjaga barang titipan-Nya saja tidak bisa? Bagaimana mengaku bahwa kita mengakui Keberadaan-Nya?

Curhat Berbahaya Bagi Diri Sendiri

Curhat kira anggap biasa, tetapi pernahkah kita berpikir bahwa ketika curhat pasti sudah ada keburukan dalam pikiran kita. Lupa'kah kita bahwa berpikir buruk pun dapat berdampak buruk terhadap organ dalam lainnya?

Banyak bukti dari hasil penelitian bahwa ketika kita mengalami sakit kanker disebabkan karena menderita depresi. Byukankah ini sakit pikiran. 

Dengan demikian, sebelum kita bercurhat tanpa kendali, sesungguhnya sangat merusak diri kita. Hal lainnya misalnya, rasa kebencian, amarah serta kecemasan dapat dipastikan membuat sakit fisik kita. Janganlah kita dengan mudah menuduh setan, instrospeksi diri terlebih dahulu, jangan mencari pembenaran atas kelemahan kita. Belajarlah bertanggung jawab atas perbuatan kita.

Berdasarkan hasil penelitian Masaru Emoto tidak mengherankan bila leluhur kita dulu mengobati dengan air yang sudah didoakan. Setelah didoakan, maka pola molekul keristal air pun berubah sesuai dengan keinginan atau maksud yang mendoakan.

Demikian pula sangat penting berkomunikasi dengan organ dalam tubuh kita demi Kesehatan sendiri........

https://en.wikipedia.org/wiki/Masaru_Emoto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun