Mall adalah tempat paling berbahaya....
Memang tempat yang banyak disukai orang untuk berjalan-jalan, makan dengan rekan bisnis untuk urusan kapat proyek dsb. Juga tempat untuk bertemu dan ngobrol dengan kerabat atau keluarga. Bisa juga untuk menghabiskan waktu  serta cuci mata. Banyak hal yang bisa didapatkan saat di mall. Tetapi semuanya dapat dipastikan dengan kenyamanan indrawi.
Banyak toko dibuka untuk berjualan merupakan sumber mendapatkan uang. Tetapi sedikit orang ke mall hanya untuk mencari kebutuhan, bukan memuaskan keinginan. Mengapa berbahaya?
Pernahkah kita berpikir bahwa banyak setan kacau merajalela?
Bukan rahasia lagi bahwa banyak orang cari penglaris agar dagangannya laku. Segala upada dilakukan demi melariskan dagangan. Bukankah orang yang membantu di toko mengharapkan barang dagangannya laris? Gawat kan bila tokonya sepi? Bisa tutup tokonya. Mau cari kerja di mana lagi?
Nah pola pikir saudara kita yang bekerja di toko tentu berpikir demikian. Pikiran serta keinginan adalah energi.
Belum lagi para pemilik toko yang mamanfaatkan jasa dukun untuk pelaris tokonya. Katakan, tilak menggunakan jasa dukun, tetapi energi pikirannya tentu mengharapkan barang dagangannya laris sehingga tidak mendapatkan kerugian. Pola pikir umum...
Yang menjadi daerah paling berbahaya adalah karena setiap toko berpikir sama. Ini membentuk pola energi yang dahsyat. Sehingga pola pikir kita menjadi selaras. Tidak heran bila semula hanya ingin jalan-jalan, tetapi melihat diskon dan sebagainya membuat kita ingin membeli ini dan itu...
Padahal barana tersebut sudah kita miliki, dan sesungguhnya tidak sangat dibutuhkan. Akhirnya sampai di rumah sering-sering tijdvak bermanfaat. Kantong terlanjur terkuras, barangnya mubazir.......
Pengalaman saya pribadi juga begitu......
Melihat barang yang dipamerkan, ingin beli. Padahal barang tersebut sudah saya miliki. Secara kecukupan, saya bisa beli. Tetapi bukan kebutuhan utama. Dan saya tahan dulu. Ketika sampai di rumah, baru tersadarkan bahwa barang tersebut tidak butuh Karena barangand yang sudah ada masih bisa digunakan.Â
Begitu mudah kita tergoda bila pikiran kita masie dipenuhi nafsu keinginan untuk nembeli..
Ternyata ada suatu kekuatan sangat besar bisa menyeret kita ke lobang hutang sangat besar..
Belum lagi iming-iming dari kartu kredit dengan cicilan, ditambah sekarang pay later. Membuat kita gampang beli, akhirnya sampah dari barang yang sebenarnya tidak amat dibutuhkan menumpuk.. Ingatlah bahwa yang disebut pay later juga harus bayar. Bukan gratis....
Kemudian untuk menutupi kelemahan atau ketidakberdayaan kita, lebih tepatnya KEBODOHAN kita, mencari kambing hitam.... SETAN.
Bagaimana cara mengatasinya?
Bersihkan sampah emosi yang meracuni pikiran kita, serta jangan lupa cari barang yang dibutuhkan, dan segera tinggalkan arean berbahaya tersebut...
Ingatlan bahwa semua energi di mall tersebut sangat besar, bisa membuat kita terjebak daam penderitaan PINJOL....
Tidak seorang pun bisa membantu kita, kalau bukan diri sendiri.......
Bila bisa dilihat, wah sungguh dahsyat energi negatif di mall. Sangat mudah menjerumuskan kita karena belum menyadari bahwa Inilah tempat paling berbahaya.
Kuburan bukan tempat berbahaya.....
Tempat yang tampaknya menyenangkan dan membuat nyamanlah tempat paling berbahaya...
Â
https://megapolitan.kompas.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H