Pancaran kecantikan Ilahi adalah Inner Beauty. Suatu anugerah Ilahi yang terpancar dari keindahan Buddhi. Kecantikan alami seperti ini hanya bisa terjadi dari seseorang yang telah memahami hubungan dirinya dengan alam. Pengembangan intelejensia atau buddhi terjadi hanya dan hanya peikiran, ucapan, serta perbuatan selaras dengan alam. Tidak ada keinginan pribadi.
Kecantikan di luar merupakan pancaran kecantikan dari dalam diri. Pancaran kasih dari dalam diri hanya bisa terjadi bila ada ketulusan dari dalam diri. Mereka yang memilikinya akan membuat orang ain merasakan kedamaian dan kesejukan ketika berdekatan. Keindahan yang terlihat di luar sesungguhnya tidak terjadi jika tidak ada keindahan dari dalam diri. Inilah yang oleh umum disebutkan sebagai INNER BEAUTY.
intelektual; ego. Yang dipengaruhi oleh suka atau tilak suka. Semata untuk memuaskana keinginan dunia benda.
Ada dua (2) Jenis kecantiakan: Kecantikan artificial  atau kecantikan polesan. Pada umumnya kecantikan seperti ini hanya bersifat sementara. dasar dari kecantikan luar karena ingin memenuhi hasrat pujian. Polesan yang dibuat juga juga mengikuti selera pasar, selera umum. Jadi dasarnya adalahSedangkan yang memengaruhi inner beauty seseorang adalah intelejensia adalah kecerdasan yang selalu berkaitan dengan kepentingan umum. Ketulusan untuk membuat semua makhluk bahagia adalah wujud pelayanan untuk banyak orang. Sesuatu yang dilaksanakan untuk membahagiakan sesama. Ia sadar bahwa kebahagiaan orang lain bisa terjadi jika banyak orang bisa merasakan bahagia juga. Sulit?
Inner beauty adalah kecantikan atau keindahan yang muncul dari dalam diri. Keindahan dari dalam diri sangat dipengaruhi oleh emosi seseorang. Perhatikan saja, ketika seseorang sedang sedih atau marah memiliki wajah yang menawan? Tidak pastinya. Jika ada seorangpun dari kita yang menjawab: Ada... Berarti ada sesuatu yang tidak pas pada dirinya. Bisa saja saat ini orang tersebut sedang jatuh cinta sehingga walaupun ceweknya marah tetap dipandang cantik. Bahkan ada yang berkata bahwa seseorang semakin cantik ketika marah. Ini saat belum menjadi istrinya. Coba beberapa tahun setelah menikah, dijamin pasti berbeda komentarnya ketika istri yang dulu cantik ketika marah. Sekarang??? ... Jawab sendiri.
Kecantikan dari dalam diri muncul atau terjadi karena adanya ketulusan untuk menyikapi kehidupan. Tulus untuk berbagi kasih, sangat memahami bahwa kebahagiaan orang lain juga merupakan kebahagiaan dirinya juga.
Kepuasan mereka yang memiliki kecantikan dari dalam diri bila:
Adanya kesenangan atau kelegaan ketika melihat orang lain senang atau bahagia.
Ada ketika kita bisa hidup selaras dengan alam.
Ada ketika kita sadar dan senantiasa bersyukur terhadap segala sesuatu yang diterima.
Ada saat kita bisa berbagi kesenangan dan kebahagiaan,
Ada ketika bisa mengerti bahwa kehidupan merupakan perjalanan dan proses
Ada ketika kita ceria....
Semua itu merupakan hasil dari kecerdasan intelenjensia. Kecerdasan intelejensia merupakan cerminan jiwa yang luhur. Dan inilah sifat ilahi. Intelejensia selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan golongan, kelompok, dan pribadi.Â
Kepolosan seorang bayi berasal dari intelejensia. Itulah kepolosan seorang bayi yang tersenyum karena adanya rasa bahagi dari dalam diri. Tidak mengherankan jika setiap orang begitu gemes melihat seorang bayi. Selalu saja ingin mencium pipi seorang bayi. Tapi begitu membesar, intelektual yang berkembang. Intelektual berarti keinginan untuk menguntungkan diri sendiri mulai berkembang membuat seseorang tidak lagi menggemaskan. Dan orang tidak begitu tertarik lagi untuk menggemasinya... Bahkan seringkali kita jengkel...
Penyebab Intelektual
Intelektual tumbuh karena pengaruh lingkungan. Inilah conditioning atau bentukan lingkungan. Bentukan sekitar kita.Bentukan masyarakat sekeliling. Saat masih bayi, kita jadi diri sendiri. Ketika mulai besar, jati diri kita hilang. Kita menjadi bukan diri sendiri tetapi kita jadi boneka lingkungan. Inilah intelektual. Sangat dipengaruhi oleh ego. Dipengaruhi oleh kepentingan diri. Oleh untung-rugi. Selalu penuh dengan perhitungan metematika. Intelektual dipengaruhi keinginan untuk menuhankan kenyamanan badan. Inilah kesadaran fisik. Lapisan kesadaran paling luar.. Pikiran yang selalu berpikir untuk kepentingan diri membuat otak mengekerut.
Karena selalu memikirkan diri sendiri dan senantiasa berpikir untung-rugi, otaknya mengkerut. Mengkerutnya otak mempengaruhi pola kerja alam bawah sadar. Padahal alam bawah sadar berhubungam erat dengan kinerja denyut nadi jantung. So, tidak mengherankan jika orang yang sedang sakit wajahnya tidak menawan...Â
Intelektual yang selalu berpikir untung-rugi menghadirkan sifat jelous atau iri hati. Arogan dan seringkali marah jika tersinggung. Tidak disadarinya bahwa kemarahan yang diciptakan memutuskan hubungan diri dari sinar ilahiah. Dengan demikian, Inner Beauty sesungguhnya merupakan pancara Ilahi.
Sinar ilahiah lah sesungguhnya sumber kecantikan atau inner beauty. Saat sinar ilahiah terhubung dengan diri pribadi berarti ada aliran antara Energi Yang Maha murni dengan Dia yang bersemayam dalam diri. Sesungguhnya ke duanya satu dan sama. Intelektual penyebab keterputusan aliran energi ilahiah...
Saat menjelang ajal tiba semestinya pancaran inner beauty semakin besar porsinya. Tetapi hanya bisa terjadi bila dan bila beban pikiran terbebaskan dari sampah keinginan. Dengan intelejensia harusnya mulai memilah dan memilih porsi mana yang seharusnya semakin membesar. Lebih bermanfaat mana bagi kehidupan setelah kematian badan. Intelejensia atau intelektual. Tentu kecerdasan yang selaras dengan alam. Karena kita akan berhubungan dengan alam setelah badan binasa....
You are the master of you yourself......
Do not blame others when  you choose wrong decision....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H