Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Loving Spirit Fest, Perayaan Kasih Ilahi

30 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 30 Desember 2023   06:07 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merayakan Kehidupan Sebagai Kasih Ilahi Melalui Tarian Dan Nyanyian

Alunan musik sore itu pada acara Loving Spirit Fest untuk mengiringi tarian whirling yang dipopulerkan Jalaluddin Rumi, seorang sufi besar yang sudah memahami hakekat dirinya. Seorang penyair Sufi dari Persia pada abad 12. Tujuan tarian whirling adalah untuk melepaskan diri dari keterikatan duniawi. Suasana hening nan khusyuk menyelimuti sore itu, bersama alunan musik dan tarian whirling.

Sabtu sore tanggal 23 Desember 2023 adalah acara rutin Loving Spirit Fest, yang diselenggarakan oleh One Earth Yoga & Meditation Retreat Centre setiap hari Sabtu. Salah satu tamu undangan kehormatan berasal dari Fakultas Ushuluddin, Institut Daarul Qur'an

Pada   tersebut, seorang dosen wanita yang bernama Ibu Ulfah dari Fakultas Ushuluddin memaparkan dengan rinci tentang sejarah Sang Sufi Besar Maulana Jaluddin Rumi. Rumi seorang cendekiawan, seorang pembaca buku tentang kesufian. Sampai suatu Ketika bertemu dengan Syamsuddin Al-Tabrizi, atau dikenal sebagai Syams Tabriz kemudian menjadi guru spiritualnya.

Dalam kesempatan Sabtu sore tanggal 23 desember, Bapak Anand Krishna juga berkenan menjelaskan tentang makna kata MURID yang berasal dari kata MURAD, yaitu seseorang yang memiliki tujuan tunggal untuk menyatu kembali dengan Sang Khalik. Rasa penyatuan tidak bisa diungkapkan dengan kata, hanya bisa dilakoni melalui tarian berputar Whirling.

Memang sulit diterima akal. Sebab itulah para penempuh perjalanan spiritual sering dianggap orang gila. Atau bahkan asocial, karena memang dianggap aneh. Namun mereka sesungguhnya sedang menjadi manusia seutuhnya, mengembangkan kemanusiaannya. Mereka menjadi pelayan alam semesta, bukan melayani duniawi. Sangat sulit diterima masyarakat umum.

Bapak Anand Krishna juga melantunkan lagu-lagu pujian kepada para sufi terkenal dari Sindhi, seperti Shah Abdul Latif. Begitu indah lagunya, begitu kental dengan nada kerinduan seorang khalik kepada Sang Kekasih, Tuhan. Aroma kasih pun muncul Ketika seorang Guruji Anand Krishna melantunkan lagu.

Para peserta tenggelam dalam lagu yang Beliau nyanyikan, pengalaman yang terasa pada sore itu sangat amat sulit diceritakan. Hanya bisa dialami, hanya bisa dirasakan. Sebagaimana seseorang yang tidak bisa menjelaskan bagaimana manisnya rasa gula. Rasa manisya gula tidak bisa dijelaskan, hanya bisa dirasakan. Berikanlah gula, maka ia akan mengerti tentang rasa manisnya gula.

Tema setiap acara LOVING SPIRIT FEST setiap Sabtu akan terus berganti, namun intinya hanya satu, bagaimana mengalami rasa kasih. Pengalaman yang terasa tidak bisa dijabarkan ke dalam kata-kata, hanya dapat dirasakan. Setiap peserta sore itu dapat merasakan suasana khusyuk dan luapan energi kasih yang menyelimuti semua peserta.

https://www.oneearthretreat.com

https://www.oneearthretreat.com

https://www.oneearthretreat.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun