Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan Berada Dalam Diri?

13 Desember 2023   09:02 Diperbarui: 21 Desember 2023   20:35 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://ebooks.gramedia.com/

Bila Tuhan ada dalam diri kita, berarti Tuhan lebih kecil dari kita, sehingga bila kita melakukannya kejahatan pun berarti juga Dia yang berbuat? Sungguh  membingungkan mengatakan bahwa Dia berada daam diri kita...

Tuhan lebih dekat dari urat leherku?

Tambah membingungkan, bagaimana menggambarkannya?

Dalam istilah Kejawen Dia berada antara kulit dan daging, tambah bingung 'kan?

 Memang sampai sekarang juga bingung tentang keberadaan Nya.....

Bila kita menyebut Nya sebagai Yang Maha Besar, tambah bingung. Yang lebih absurd lagi bila kita berdoa meminta kepada Tuhan. Artinya kita menganggap ada keterpisahan antara diri tubuh ini dengan Dia yang kita minta....

Mungkinkah terpisah bahwa Dia bersinggasana di suatu tempat? 

Bila Dia bisa bersinggasana berarti lebih kecil dari tempat duduknya yang dianggap singgasana...

Ternyata semua pemahaman tentang Tuhan tidak membuat lebih jelas, malahan buat tambah bingung bagi yang menggunakan pemahaman tentang Tuhan sebagai sesuatu benda atau materi...

Bagi mereka yang melakoni spiritual, dalam arti makna spiritual yang sesungguhnya, bukan sedikit-sedikit bisa melihat makhluk halus disebut spiritual.

Makna yang tepat dari spiritual adalah pelaku meditasi yang memiliki definisi arti kata spiritual. Mengakui adanya spirit di balik segala ritual. Laku ritual dalam rangka menghargai atau menghormati bahwa setiap benda sesungguhnya ada karena energi spirit. Tanpa adanya energi spirit, tidak satu pun benda bisa eksis.

Pemahaman tentang 'DALAM' dan Diri

Selama ini sesungguhnya kita belum memahami makna kata 'daam'. Bila ada yang bertanya tentang pengertian saya, saya sendiri juga bingung  tenang pemahaman kata 'DALAM' Yang jelas bukan dalam tubuh atau badan kasar kita. 

Karena setelah beberapa lama saya belajar spiritual, saya sekarang juga bertanya tentang pengertian 'DALAM' Yang jelas bicara atau membahas tentang pikiran pun, sebenarnya masih banyak pendapat bahwa pikiran dan otak adalah sama. Sama sekali berbeda.....

Otak adalah hardware, sedangkan pikiran bagaikan software. Dan lucunya anggapan yang salah ini juga salah dalam melakukan pengobatan bagi para psykiater. Yang diberi obat otak, jelas tidak tepat. Yang sakit adalah mental atau pikiran, yang diobati otak.

So, janganlah berobat ke psikiater bila stress dan depresi.  Atau cemas akibat trauma. Berlatih lah di Yoga dan Meditasi di Anand Ashram Sunter. Anand Krishna Center  (AKC) memahami tentang penyakit stres atau depresi atau pun trauma. Ya hanya dengan melakukannya latihan Yoga dan Meditasi, penyakit pikiran bisa disembuhkan....

Kembali tentang istilah 'DALAM', sesungguhnya hanyalah istilah kata untuk menyadarkan kita bahwa Dia meliputi segala sesuatu, dan tidak ada keterpisahan. Bila ada yang berkata, bagaimana kita tahu?

Kembali akan berdebat tentang sesuatu yang tidak diketahui. Bagaikan 7 orang buta berdebat tentang bentuk atau wujud gajah. Setoiapa orang hanya melihat dari sisi pandangnya sendir. Ya, tidak akan ketemu.

Bukan kah lebih baik melakoninya.

Bila kita yakin dan percaya bahwa Dia ada dalam setiap makhluk, maka bersembah lah kepada setiap makhluk, baik mati atau pun hidup.

Melayani semua ciptaan Nya berarti kita mengakui keberadaan Dia. 

Perlakukan orang lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan...

Jangan mencubit bila dirimu tidak mau dicubit....

https://ebooks.gramedia.com/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun