Mohon tunggu...
Marhenny
Marhenny Mohon Tunggu... Guru - SMKN 1 Pulau Punjung Dharmasraya

guru menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Berdeferensiasi Modul 2.1 Pendidikan Guru Penggerak

25 Juni 2024   07:17 Diperbarui: 25 Juni 2024   07:31 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Pendidikan guru penggerak, modul 2.1 yang membahas tentang pembelajaran berdeferensiasi. Ini menarik,  karena dalam proses pendidikan guru penggerak materi ini merupakan salah satu modul yang penting agar dapat menciptakan peran guru penggerak yang menjadi pemimpin pembelajaran di kelas dengan menerapkan nilai yang berpihak pada murid.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dilakukan guru menyesuaikan dengan kebutuhan belajar individu murid. Pembelajaran ini dilakukan agar dapat mendukung dan membuat murid belajar sesuai dengan keadaannya atau keunikannya. sebagai manusia setiap anak adalah unik mereka punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, baik itu pengetahuan, pola pikir, minat, gaya belajar, kebiasaan, dan lainnya. karena dipengaruhi lingkungan yang berbeda budaya yang berbeda dan genetis yang berbeda. Perbedaan yang ada tersebut harusnya bukan menjadi penghambat murid dalam belajar, guru perlu mengusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan belajar murid agar mereka merasa nyaman saat belajar di kelassehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Agar dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi di kelas beberpahal yang perlu diperhatikan oleh guru:

1. Tujuan Pembelajaran

Guru harus memahami tujuan pembelajaran terlebih dahulu agar dapat mengetahui kemana arah pembelajaran dan apa yang hendak dicapai murid nantinya.

2. Mengetahui dan merespon kebutuhan belajar murid

Mengidentifikasi kebutuhan dan profil murid adalah langkah penting dalam pembelajaran berdiferensiasi, yang bertujuan untuk memahami variasi kemampuan, gaya belajar, minat, dan kebutuhan individu siswa. Ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengajaran sehingga setiap murid dapat belajar secara optimal.

kebutuhan belajar dan profil murid berkaitan dengan tiga aspek berikut, yang pertama kesiapan belajar murid (readyness) kesiapan belajar mengharuskan dan guru untuk menilai pengetahuan awal dan menentukan apa yang telah murid ketahui dan dimana murid berada saat ini. Kedua minat murid, minat Setiap anak pasti berbeda-beda minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan yang ketiga profil belajar murid profil belajar murid berkaitan dengan lingkungan, budaya, gaya belajar dan kecerdasan majemuk yang berbeda antara satu anak dengan yang lainnya.

kebutulan belajar murid dapat diidentifikasi berdasarkan cara-cara menggunkan asesmen formal maupun non formal seperti berikut:

a.  Asesmen awal

Asesmen awal dapat berupa tes awal untuk menilai kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Ini dapat membantu menentukan tingkat pemahaman mereka terhadap materi, dan kesiapan mereka terhadap pembelajaran; Kuesioner Minat dan Gaya Belajar untuk mengidentifikasi minat siswa dan gaya belajar mereka (visual, auditori, kinestetik, dll.) ;Wawancara dan Diskusi untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang minat, motivasi, dan kebutuhan belajar siswa

b. Observasi Kelas

Observasi kelas dapat berupa mengamati Perilaku Siswa: Perhatikan bagaimana siswa berinteraksi dengan materi, teman sebaya, dan lingkungan belajar. Catat pola-pola yang muncul, seperti ketertarikan pada subjek tertentu atau kesulitan dalam area tertentu. Selain itu bisa berupa catatan Anec observasi harian untuk melacak perkembangan dan perubahan dalam kinerja siswa.

c. Melibatkan guru  yang menangani murid sebelumnya, membaca raport murid di kelas sebelumnya

3. Merancang Rencana Pembelajaran yang Fleksibel:

Merancang Pembelajaran yang mencakup berbagai strategi, aktivitas  dan sumber belajara yang beragam yang dapat menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan siswa.       

4.  Menggunakan  Asesmen yang berkelanjutan dan melakukan refleksi

Lakukan asesmen formatif secara berkala untuk memantau kemajuan belajar siswa dan menyesuaikan strategi pengajaran. Dan Gunakan asesmen sumatif untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran pada akhir unit atau semestes. Melakukan refleksi rutin mengenai efektivitas strategi pembelajaran berdiferensiasi yang telah diterapkan. dan sesuaikan rencana dan strategi berdasarkan umpan balik

5. Menciptakan ingkungan belajar yang "mengundang" untuk belajar

Suasana kelas yang mendukung dan ramah tidak kalah penting, hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang bersih, lingkungan yang  aman dan saling menghormati di mana semua siswa merasa dilibatkan dan dihargai, terlepas dari latar belakang, budaya, atau identitas mereka.

6. Manajemen Kelas yang Efektif

Manajemen kelas yang efektif membantu guru menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga siswa akan dapat mudah dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan. Hal tersebut dapat dialakukan diantarannya dengan cara penerapan aturan yang jelas, mengatur waktu dan ruang dengan baik, dan mengantisipasi kondisi kelas,

Dalam pelaksanaanya deferensiasi pembelajaran bisa dilakukan dengan tiga cara yaitu diferensiasi konten,  proses  dan produk. Guru dapat memilih salah satu atau kombinasi dari ketiganya. Diferensiasi konten berkaitan dengan apa yang kita ajarkan seperti materi konsep atau keterampilan yang perlu dipelajari berdasarkan kurikulum mendiferensiasi konten bisa dilakukan dengan membedakan pengorganisasian atau format penyampaiannya bukan mengubah atau menurunkan standar kurikulum. Diferensiasi proses berupa kegiatan yang memungkinkan murid berlatih dan memahami atau memaknai konten dengan cara membedakan proses yang harus dijalani oleh murid. Selanjutnya  diferensiasi produk berupa bukti yang menunjukkan apa yang murid telah pahami dengan cara membedakan atau memodifikasi produk sebagai hasil belajar murid hasil latihan penerapan dan pengembangan apa yang telah dipelajari. Dengan 3 cara yang dilakukan tersebut diharapkann guru dapat memenuhi kebutuhan murid yang beragam dan hal tersebut dapat dilakukan tanpa memberatkan guru  menghadapai situasi kelas karena deferensiasi sebuah pendekatan yang memudahkan untuk semua.

Modul 2.1 Pembelajaran berdiferensiasi dengan modul-modul yang lain memiliki keterkaitan. Dimana pendekatan pembelajaran berdeferensiasi ini dilakukan guru dalam usaha untuk berusaha memenuhi kebutuhan belajar anak sesuai dengan kodratnya baik kodrat  alam dan juga kodrat zaman berdasarkan filosofi Ki Hajar Dewantara pada modul 1.1 yang sudah dipelajari terdahulu. Selain itu dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi  yang berpihak pada murid, seorang guru penggerak tentu saja harus berpihak pada murid reflektif,  kolaboratif,  inovatif untuk dapat menciptakan pembelajaran pembelajaran berdiferensiasi agar dapat memenuhi kebutuhan murid, dan harus mandiri mampu memotivasi diri serta mengambil tanggung jawabuntuk perbaikan proses pembelajaran.  Dengan menerapkan nilai- nilai demikian seorang guru penggerak diharapkan dapat berperan menjadi pemimpin pembelajaran dan dapat mewujudkan kepemimpinan murid dalam usaha menuntun murid menjadi manusia merdeka.  Hal ini sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak pada modul 1.2

Pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi salah satu pendekatan  untuk mewujudkan visi guru penggerak. Guru perlu merancang visi dan prakarsa perubahan yang berpihak pada murid dalam memajukan pendidikan di indonesia.  Selain itu hal yang tidak halah penting dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu menciptakan kondisi kelas yang efektif dan yang mengundang siswa untuk belajar, kondisi kelas yang efektif salah satunya dapat diciptakan dengan penerapan nilai-nilai budaya positif di sekolah seperti yang dipelajari paada modul 2.4, misalnya antara guru dan murid harus ada kesepakatan kelas terlebih dahulu agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.  Dengan proses yang baik yang dilakukan guru diharapkan lahirlah kedepannya murid yang berprofil pelajar pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun