Pendidikan menurut KHD adalah proses menuntun tumbuh kembangnya kodrat anak agar mampu menjadi manusia yang merdeka. Dalam proses menuntut tersebut layaknya petani kita sebagai guru harus memastikan murid bertumbuh dengan maksimal dalam lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik disekolah akan terbentuk jika disekolah sudah tumbuh budaya positif.  saat ini  gempuran-gempuran pengaruh teknologi, lingkungan,  turut mempengaruhi prilaku dan sikap murid disekolah, sebagai seorang guru mengantarkan siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan bukanlah pekerjaan yang mudah, untuk itu diperlukan budaya positif yang merupakan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid.
Upaya mewujudkan Budaya Positif disekolah dapat dilakukan dengan menerpakan disiplin positif melalui  keyakinan-keyakinan dan kebiasaan kebiasan yang dibangun sekolah yang berpihak pada murid. Sekolah sebagai institusi pendidikan yang memiliki peran penting dalam membangun karakter murid dapat mewujudkan budaya positif dengan menerapkan disiplin positif, membentuk keyakinan kelas, menerapkan segitiga restitusi. Guru sebagai among yang memberi contoh, membimbing, dan penuntun merupakan garda terdepan dalam menerapkan budaya positif di sekolah,  dirasa sangat perlu memahami bagaimana penerapan budaya positif. Oleh karena itu kegiatan desiminasi budaya positif dirasa perlu dilakukan agar semua guru dapat bersama sama saling berkolaborasi dalam memabngun budaya positif. Budaya positif dapat terbentuk jika semua elemen saling bekerja sama dengan tujuan yang sama mampu mengantar murid murid tumbuh dengan optimal sesuai kodratnya. khususnya dalam menciptakan pendidikan yang berpihak pada murid dan menumbuhkan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan deseminasi saya lakukan di SMKN 1 Pulau Punjung pada tanggal 06 juni 2024 dengan memanfaatkan salah satu ruang kelas. Kegiatan tersebut diawali dengan koordinasi dengan kepala sekolah, dilanjutkan dengan mengundang rekan guru untuk terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam kegiatan desiminasi yang saya lakukan tidak semua rekan guru berkesempatan hadir mengingat kesibukan  dalam persiapan menjelang ujian, sehingga kegiatan desiminasi dilakukan di dua sesi dengan pemilhan hari yang berbeda. Saat pelaksanaan saya menyampaikan paradigma perubahan, miskonsepsi tentang teori kontrol, disipilin positif, kebutuhan dasar manusia, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol guru dan menyampaikan contohnya membuat keyakinan kelas bersama-sama dan di akhir presentasi saya juga menampilkan penerapan segitiga restitusi.
Kegiatan deseminasi juga diselingi dengan ice breaking tepuk  nada yang dilakukan dengan semangat oleh guru guru dimana untuk memenuhi kebutuhan dasar kesenangan dan mengandung  makna bahwa kegiatan budya positif ini harus dilakukan bersama-sama dengan berkolaborasi. Kegiatan ini disambut baik oleh guru hal ini terlihat pada akhir sesi ketika dilakukan refleksi salah satu guru Ibu Ratna Sebagai seorang guru BK merasa senang mendapatkan manfaat dari  kegiatan ini.
Tindak lanjut yang diharapkan dari kegiatan Aksi nayat ini adalah guru dapat berperan dalam membuat keyakinan kelas di kelasnya masing-masing sebagai salah satu dasar penerapan disiplin positif. Â selain itu guru diharapkan dapat menerapkan segitiga restitusi dan menerapkan posisi kontrol sebagai manajer dalam menangani siswa di SMKN 1 Pulau Punjung
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI