Sikap skeptisku sebagai seorang penuntut ilmu, selalu muncul apabila terkait dengan pemilihan produk, apalagi produk yang membubuhkan embel-embel "berkhasiat" dan berbagai klaim lainnya. Karena suatu produk pangan yang diedarkan, mesti mengikuti persyaratan label dan iklan pangan yang terdapat dalam peraturan kepala Badan POM.Â
Kucoba membeli berbagai jenis produk anti-masuk angin yang ada di minimarket ketika itu. Secara sensori, baik rasa, aroma dan sensasi olfaktori yang dihasilkan, satu sama lain sangat berbeda. Karena memang, dari komposisi-nya pun berbeda.Â
Namun tak dapat kupungkiri, pilihanku jatuh kepada Tolak Angin Sidomuncul (mungkin juga dipengaruhi oleh fakta bahwa Tolak Angin Sidomuncul merupakan trendsetter dari berbagai produk anti-masuk angin lainnya).
Tolak Angin Sidomuncul mempunyai sejarah-nya sendiri, yang bahkan dari mulanya berbentuk jamu godokan, jamu serbuk hingga produk minuman jamu yang siap konsumsi saat ini, tetap memiliki formulasi campuran bahan yang sama.Â
Kredibilitas, sebagai satu tolak ukur kepercayaan, sudah dimiliki oleh Tolak Angin Sidomuncul dari dulu hingga sekarang. Selain itu, klaim OHT (Obat Herbal Terstandar) yang telah diperoleh Tolak Angin dari BPOM, menjadi salah satu bukti bahwa produk ini memang layak dan telah teruji untuk dapat dikatakan sebagai produk anti-masuk angin.
Namun dalam pemahamanku, Tolak Angin Sidomuncul memiliki istilah yang lebih baik daripada hanya sekedar obat untuk masuk angin. Sejauh aku bisa mengkaji dan memberikan pendapat, berbagai bahan rempah dan herbal yang menjadi bahan produk tersebut, antara lain jahe, daun mint, adas, daun cengkeh dan madu, masing-masing dari bahan tersebut memiliki kandungan bioaktif yang baik bagi kesehatan.Â
Menurutku, Tolak Angin merupakan suatu breakthrough dari sebuah produk siap konsumsi yang besar manfaatnya bagi tubuh. Dalam kata lain, satu sachet Tolak Angin Sidomuncul, akan baik apabila dikonsumsi setiap hari untuk memperoleh dampak positifnya bagi kesehatan tubuh kita.
Aku punya cara tersendiri dalam mengonsumsi produk Tolak Angin Sidomuncul. Favoritku yaitu minuman Tolak Angin yang dibuat dengan cara mencampur satu gelas air hangat (150 mL) dan satu sachet Tolak Angin 15 mL.Â
Ditambah dengan satu sendok madu, maka terhidanglah minuman fungsional yang sekarang tidak hanya ku konsumsi saat terkena "masuk angin", namun juga kapanpun ku inginkan.Â
Karena kandungan komponen bioaktif yang terdapat dalam setiap bahannya, merupakan kombinasi yang luar biasa dalam menjadikan Tolak Angin Sidomuncul sebagai pangan fungsional dengan manfaat menjaga kesehatan tubuh dan atau mengurangi resiko terkena penyakit tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H