>Di daerah tropis seperti Indonesia, tutupan awan yang tinggi dapat menjadi kendala dalam pemanfaatan citra Sentinel-2.
>Sentinel-2 memiliki waktu revisi 5 hari, yang berarti citra terbaru suatu wilayah hanya tersedia setiap 5 hari sekali.
>Untuk aplikasi yang membutuhkan pemantauan yang lebih sering, seperti monitoring perubahan lahan yang cepat, Sentinel-2 mungkin tidak cukup memadai.
>Kualitas data Sentinel-2 dapat terpengaruh oleh berbagai faktor, seperti kondisi atmosfer dan kalibrasi sensor. Hal ini dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam interpretasi data.
>Resolusi spasial 10 meter Sentinel-2 mungkin tidak cukup untuk membedakan objek kecil di permukaan bumi. Hal ini dapat menjadi kendala untuk aplikasi tertentu, seperti pemetaan detail vegetasi atau bangunan.
Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan, didapatkan beberapa hal yang tentunya menjadi kelemahan dan kekurangan dari masing-masing jenis citra. Namun jika dilihat secara keseluruhan, warna menjadi hal yang sangat penting dalam hal interpretasi pada citra. Selain itu resolusi dari citra yang tinggi juga lebih memudahkan dalam kegiatan peng interpretasian terhadap citra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H