Motif petani menggunakan pestisida kimia yang sudah terkenal, terbukti ampuh dan mudah ditemukan di pasar/kios, tetapi tidak berdasarkan pemahaman atas zat aktif yang terkandung dalam pestisida tersebut; dan sikap petani bersedia membayar mahal pestisida yang terbukti ampuh mengendalikan hama padi sawah. Petani lebih mempertimbangkan resiko kegagalan panen dibandingkan dampak buruk pestisida kimia terhadap lingkungan.
MENGATASI PERMASALAHAN PENGGUNAAN PESTISIDA SINTETIS
Pestisida terbatas adalah pestisida yang karena sifatnya (fisik dan kimia) dan atau karena daya racunnya, dinilai sangat berbahaya bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Oleh karenanya hanya diizinkan untuk diedarkan, disimpan dan digunakan secara terbatas, untuk itu disarankan menggunakan pestisida Nabati.
Di bawah ini ada beberapa contoh pestisida nabati dan Proses pembuatannya:
1. Pestisida Nabati "Daun Pepaya"
Cara Pembuatannya:
- 1 kg daun pepaya segar di Rajang atau dihaluskan
- Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air, 2 sendok makan minyak    tanah,  30 gr detergen, diamkan semalam
- Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus
- Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.
2. Pestisida Nabati "Biji Jarak"
Cara Pembuatannya:
- Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan selama 10 menit dalam air 2 liter, tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 50 gr deterjen lalu diaduk
- Saring larutan hasil perendaman, tambahkan air kembali 10 liter
- Siap dipergunakan dengan cara di semprot kan ke tanaman.
3. Pestisida Nabati "Daun Sirsak"
Cara Pembuatan:
- Tumbuk halus 50 -- 100 lembar daun sirsak
- Rendam dalam 5 liter air, + 15 gr detergen, aduk rata dan diamkan semalam
- Saring dengan kain halus
- Dicairkan kembali 1 liter larutan pestisida dengan 10 -- 15 liter air
- Siap disemprotkan ke tanaman.