Ketika kita bersikap asertif, kita dapat membatasi jumlah pekerjaan yang harus dilakukan pada hari yang sama. Cara ini bisa mengurangi risiko stres dan kelelahan, baik secara fisik  maupun mental, akibat bekerja secara berlebihan.
3. Mencegah terjadinya konflik
Mengekspresikan pendapat kita secara jujur dapat membantu mencegah terjadinya konflik dalam hubungan. Kebohongan mungkin akan terlihat baik di awal, namun ketika semuanya terbongkar, risiko pertengkaran besar tak bisa dielakkan.
Tidak berkomunikasi secara jujur dapat merusak kepercayaan orang lain terhadap kita. Tidak hanya itu, hubungan kita dengan orang lain pun juga berpotensi rusak karena kebohongan.
Menerapkan gaya komunikasi asertif mungkin akan terasa sulit bagi sebagian orang. Namun, cara komunikasi ini nantinya akan melekat dengan sendirinya pada diri kita jika terus diterapkan sehari-hari.
Berikut ini sejumlah tips yang dapat diterapkan untuk membantu kita dalam berkomunikasi secara asertif:
* Menggunakan kata 'saya' dibanding 'Anda' saat berbicara sehingga orang lain lebih dapat memahami apa yang Anda rasakan atau pikirkan. Misalnya, apabila orang lain melakukan kesalahan, katakan 'saya tidak setuju' daripada 'Anda salah'.
* Berlatih untuk mengatakan tidak pada permintaan yang tak bisa Anda lakukan. Jangan ragu untuk berterus terang dan sampaikan alasannya secara jujur dan singkat.
* Kendalikan emosi, meski Anda mungkin merasa frustasi, marah, atau ingin menangis. Pengendalian emosi yang kurang baik dapat mempersulit Anda dalam menyelesaikan konflik. Jika Anda terlalu emosi, menghindarlah sejenak hingga situasi membaik.
Komunikasi asertif perlu diterapkan sehari-hari. Tidak hanya baik untuk hubungan kita dengan orang lain, cara komunikasi ini juga bermanfaat bagi kesehatan mental karena bisa mengurangi risiko stres.
Â