Mohon tunggu...
Marhamah Alwan
Marhamah Alwan Mohon Tunggu... Guru - Pemelajar sepanjang hayat

Ibu rumah tangga yang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara dari Dalam Kubur

22 November 2022   11:18 Diperbarui: 22 November 2022   16:08 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara itu berdenting lagi, bagai cericit murai di musim padi berisi

Sayup sepoi membalas di gesekan daun daun bambu tali temali

Menjejali langkah kaki, beranjak terangkat tinggi

Di atas gundukan tampa terali besi meninggi

Seperti telepati yang sibuk berbisik ke hati

Menghujam sepi dengan tirai yang menutup mata hingga jatuh ke pipi

Masih pagi, kala gelombang mendobrak di serambi kanan dan kiri

Enggan menepi, takut membuat abrasi semangkin menghilangkan jati diri

Suara itu berdenting lagi, bagai irama rintik menulis melody

Semerbak melati, melipir ke segala sisi

Sebagai surat rindu dari yang hilang di sisi

Aku menunggumu, setiap waktu tak berwujud hari

Merangkai menjadi memory dengan kisah tak pernah sepi

Mendengarmu,tak terganti dengan yang datang mengganti

Menjadi air sejuk di sisi perigi

Suara ini memang teramat jauh sekali

Namun terdengar bagai bisikan hati

Suara itu berdenting lagi, Bagai  krama sutra dalam puisi puisi

Melingkarkan tangan dengan gelang invity

Tak habis waktu walau selalu di kaji, dan menjadi janji

Setia membersamai sampai waktuku sampai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun