Mengapa korupsi tetap tumbuh subur di Indonesia padahal Komisi Pemberantasan Korupsi aktif melakukan pemberantasan?
Faktor-faktor apa saja yang membuat korupsi masih terjadi meskipun para pelaku dihukum penjara?
Apakah sinyalemen adanya kemudahan-kemudahan di penjara kontraproduktif terhadap pemberantasan korupsi?
Korupsi seperti tidak ada habis-habisnya, calon koruptor baru terus tumbuh dengan usia yang lebih muda. Dalam sistem birokrasi, para birokrat muda mencontoh para pendahulunya seolah korupsi menjadi hal yang lumrah. Tidak ada semangat penolakan dari mereka. Kemana nilai-nilai kebaikan yang mereka peroleh dari proses pendidikan yang telah mereka lalui selama ini?
Diangkat sebagai seorang pejabat itu bukan untuk melaksanakan tanggungjawab, tapi adalah sebagai kesempatan untuk mengembalikan modal yang sudah dihabiskan untuk mencapai posisi itu, plus keuntungan yang diimpikan. Namanya juga aji-aji mumpung. Makanya banyak pejabat yang kurang becus pada bidangnya, malah sibuk dengan menumpuk kekayaan. Andaikan becus kerja pun juga untuk sekedar membangun citra diri, agar nanti terpilih lagl.
Sederhana, karena hukum tunduk pada politik. Penegakan hukum yang setengah hati menjadikan negeri ini sebagai surga bagi koruptor. Selain itu, mantan narapidana korupsi ketika kembali kemasyarakat masih mendapat posisi terhormat. Tidak ada sanksi sosial dari masyarakat
Yang jelas budaya malu sudah tidah ada lagi di negeri ini. Mereka (para pejabat) yang notabene dipilih rakyat sudah tidak menghiraukan nasib rakyat, mereka hanya mementingkan diri sendiri (dan golongannya). Cara paling mudah menghilangkan korupsi di negeri ini adalah memberikan hukuman dengan memiskinkan yang bersangkutan dan menyuruh mengembalikan uang hasil korupsi dan di penjara digabungkan dengan para maling ayam dan para pembunuh.
Semoga dengan tulisan yg sangat sederhana namun penuh makna untuk pemberantasan korupsi di Indonesia ini dapat menggugah para pemimpin pejabat yg bekerja untuk kesejahteraan rakyat bisa membuat UU anti korupsi dengan HUKUMAN MATI langsung eksekusi, seperti di negara RRC.
Saya berharap semua pejabat petinggi negeri ini mau mendengarkan laguku ini, mohon maaf jika tidak berkenan
KORUPTOR
Kau hisap keringat rakyat
Kau embat haknya rakyat
Kau tega mengkianati rakyat
Kau tega sakiti hati rakyat
Katanya kau beriman,
ternyata budaknya setan
Nampaknya kau alim
ternyata engkau maling
Koruptor lebih sadis dari teroris
Koruptor lebih bahaya dari narkoba
Koruptor lebih jahad dari penjahad
Koruptor bikin rakyat menderita
Koruptor tak pantas dapat remisi
Koruptor tak pantas diberi grasi
Koruptor tak pantas dikasihani
Koruptor pantasnya dihukum mati
Nampaknya kau khusuk
ternyata hatimu busuk
Katanyanya beragama
ternyata topeng belaka
Koruptor lebih sadis dari teroris
Koruptor lebih bahaya dari narkoba
Koruptor lebih jahad dari penjahad
Koruptor bikin rakyat menderita
Koruptor tak pantas dapat remisi
Koruptor tak pantas diberi grasi
Koruptor tak pantas dikasiani
Koruptor pantasnya dihukum mati … 3X
https://www.youtube.com/watch?v=rAV0HdTBjvo
POLITIKUS BUSUK
Politikus busuk mengaku berilmu
                                                                                                              Banyak omong kosng tak tahu malu
                                                                                                                 Salah gunakan jabatan demi nafsu
Menumpuk harta dengan cara keliru
Pergi Haji biar dianggap suci
Memfinah tak henti-henti
Yang jujur dibilang ngawur
Yang benar dibilang melanggarÂ
Reef
Pandai putar balikkan kenyataan
Lawan yang benar bela yang bersalah
Memang jiwamu sudah dikuasai setan
Hilang sudah akal sehatmu
Yang namanya moral entah kemana
Yang namanya ahklak ditaruh dimana
Memang jiwamu sudah dikuasai setan
Kau politikus politikus busuk
https://www.youtube.com/watch?v=bPI0fs2xqOw
Mbah Marhaen
Padepokan Kedurus Dukuh Surabaya
Salam damai satu hati berantas korupsi dengan hukuman mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H