Dalam pembelajaran di kelas tidak terlepas dari interaksi antara guru dengan siswa. Tentu saja dalam interaksi itu ada tanya jawab antar siswa dengan guru. Seringguru harus mengawali bertanya untuk memancing, agar siswa mau bertanya. Pertanyaan guru sangatlah penting diajukan yaitu salah satunya mengetahui kedalaman pengetahuan siswa sebagai prasarat dari materi yang akan dibahas, memancing siswa untuk mengeluarkan pendapatnya dan lain-lain.
Guru dalam bertanya selama ini masih banyak yang belum mengarahkan ke pertanyaan yang mengarah atau menggiring siswa untuk berpikir yang lebih komplek atau berpikir ke tingkat tinggi. Guru selama ini masih banyak yang bertanya dengan apa, dimana dan lain-lain. Belum banyak guru yang memberikan pertanyaan kepada siswa dengan bertanyaan yang sebenarnya menjadi pantangan guru. Guru diharapkan dalam memberikan pertanyaan mestinya harus pertanyaan yang efektif buat siswa. Adapun pertanyaan yang efektif mempunyai ciri-ciri yaitu: a) pertanyaan tingkat tinggi tidak hanya sekedar mengingat, yaitu pertanyaan yang jawabannya memerlukan pemikiran siswa yang kompleks, b) pertanyaan yang open ended, yaitu pertanyaan yang jawabannya beragam, c) memungkinkan jawaban yang bermacam-macam tapi benar, d) pertanyaan yang mengandung beberapa kompetensi yang dapat diukur sekaligus, e)pertanyaan yang bersifat menghargai semua proses dalam menyelesaikan masalah itu, sehingga siswa merasa menghargai dan memaknai semua proses dalam penyelesaiannya.
Jadi sangat penting guru dalam memberikan pertanyaan hendaknya pertanyaan yang efektif bagi siswa karena akan membawa siswa menjadi siswa yang kritis, siswa yang kaya akan argumentasi, inovatif, kreatif. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tertutup, pertanyaan yang jawabannya membuat siswa kur atau barengan, karena pertanyaan –pertanyaan yang demikian tidak membuat siswa untuk kreatif, inovatif, dan kritis bagi siswa.
Apabila siswa menjawab pertanyaan maka kita tidak atau bertanya maka kita tidak boleh memberikan label yang negatif untuk siswa karena akan memutuskan kreatifitas siswa. Kita tidak boleh menanggapi siswa untuk jawaban atau pertanyaan dengan kata salah, namun berikan kata anda belum betul, atau msudah mendekati atau belum tepat dsb. Dengan demikian maka motivasi siswa untuk bertanya akan selalu ada dan tidak mengalami keputusasaan. Dengan pertanyaan yang efektif dan menghindarkan pertanyaan yang kurang efektif maka perkembangan siswa akan lebih baik, dari segi pemikiran dan komunikasi yang akhirnya akan membentuk sikap siswa yang seperti yang diharapkan.
Dalam keseharian penulis belum dapat membuat pertanyaan yang efektif bagi siswa, dengan belajar melalui DOL ini akan berusaha untuk merubah diri dalam pembelajarannya. Insya Allah dengan adanya DOL membuat penulis berubah dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran di dalam kelas akan maksimal.
Dalam Diklat On Line ini rangkuman dalam diskusi yang dapat penulis simpulkan adalah “ para guru peserta DOL selama bertugas sebagai guru belum melaksanakan atau menggunakan pertanyaan yang bersifat efektif malah kadang-kadang yang dipantang malah yang sering terjadi, dan sikap guru yang menghadapi jawaban siswa kadang belum dapat memotivasi siswa untuk berpendapat atau menjawab pertanyaan guru.
"Artikel ini adalah bagian dari tugas Diklat Online P4TK Matematika".
By : Margiyati, Rabu, 10 September 2014 jam 09.00
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H