Mereka adalah semut-semut
Yang mencari gula-gula
Berjalan berduyun-duyun
Bergandengan tangan
Langkahnya adalah zikir tanpa akhir
Pandangannya lurus ke titik nazar
Menggemakan asma-asma
Berharap dan berserah pada takdir
Semut-semut itu terus berjalan
Berzikir tanpa akhir
Tak peduli luka kaki
Tak peduli panas hujan
Mereka hanya peduli satu hal:
Nasib berubah manis berkah
Hidup terjamin, atau mati berharga
Sebagai pejuang cita-cita
(Tangerang, 1 Desember 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H