Mohon tunggu...
Melly Feyadin
Melly Feyadin Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger

Blogger. https://www.melfeyadin.web.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kampanye Hitam "Diculik" Prabowo

6 Juni 2014   16:18 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:02 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="588" caption="Kampanye Hitam"][/caption]

Nah, lhooo..mana yang bener? :D

Kalau cuma denger-denger, katanya, banyak yang bilang..dan bla bla bla lainnya saat kita mendapatkan kabar berita, sebaiknya jangan ditelan mentah-mentah, atau baca sekilas. Tapi, cobalah mencari tau sedikit lebih dalam, apakah berita-berita yang tersebar itu benar atau salah. Atau cuma kabar burung, gosip belaka?

Istilah jaman sekarangnya itu kepo, kalau kita ingin cari tau sesuatu, nah..biar nggak salah berita, mending di kepoin semua tuh berita dari A, B, C dan D sampai Z. Jangan membaca keburukan A saja tapi kebaikannya tidak terlihat, jangan membaca kebaikan B saja tapi keburukannya juga nggak mau dilihat. Hehe.

Beberapa hari yang lalu saya dihadiahi sebuah buku oleh seorang teman, katanya, ada secuil kalimat yang saya buat masuk dalam buku tersebut. Tapi si penulis lupa memberitahu atau meminta ijin saat memasukkannya, si penulis ini hanya pernah meminta ijin saat membuatnya dalam sebuah status facebook saja. Jadi, waktu kami tak sengaja bertemu beberapa hari yang lalu, dia langsung memberikan buku tersebut dengan dibubuhi tanda tangannya yang indah.

Masya Allah saya seneng banget, buku ini semacam hadiah ulang tahun dan jodoh buat saya untuk memilih calon Presiden Indonesia.

Saat saya apload di facebook perihal buku ini, ada seorang teman yang langsung memberikan komentar,

1402020394680489844
1402020394680489844
14020204401057531253
14020204401057531253

Kampanye Hitam

"Hati-hati kampanye hitam, mbak Mel" Kalau diperhatikan buku ini terlihat menyeramkan memang, dengan ekpresi wajah dalam cover yang ketakutan, mulut dibekap tangan, cover yang berwarna hitam, dengan judul yang fenomenal pula, "Diculik Prabowo" selintas orang-orang akan berpikiran sama seperti seorang teman saya itu. Buku ini bisa diasumsikan sebagai kampanye hitam. Ehhh..tunggu, jangan menilai buku dari covernya saja atuh. Hihi.

Kita percaya pepatah  itu, menilai seseorang jangan hanya dilihat dari luarnya saja. Jangan asal menuduh si Anu begini, begitu..kalau memang kita nggak tau kebenarannya lebih baik bertanya atau diam saja jangan ikut-ikutan menuduh macam-macam dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas di sosial media.

"Diculik" Prabowo, buku ini bercerita tentang pengalaman keseharian Mas Hazmi Srondol  bersama Prabowo dikediamannya di Bukit Hambalang, cerita dari pertama kali bertemu sampai mencari kebenaran dari pertanyaan-pertanyaan mas Srondol terhadap Prabowo. Isinya tidak ada black campaign sama sekali, justru kebalikannya. Lagian, ngapain sih black campaign? Orang-orang sekarang sudah pintar untuk memilih. Kalaupun dijelek-jelekkin seyakin-yakinnya, kalau kita sudah yakin dengan siapa pilihan capres kita, nggak akan terpengaruh, paling juga mikir, apa bener ya seperti itu? tapi balik lagi..untuk mencari kebenaran itu kita harus mencari tahu. Ciee..sok bijak banget saya ini ya...hihi.

Dan sejujurnya saya posting tulisan ini nggak lagi mau bahas bukunya mas Hazmi Srondol. Saya cuma pengen mengeluarkan pendapat saya terhadap berita tentang Prabowo yang berjanji untuk menggelontorkan dana 1 Miliar/tahun untuk setiap desa di Indonesia. Wiih.. jangan-jangan ini cuma janji doank? Sebelum berpikiran yang aneh-aneh, saya nyari tau..kenapa Prabowo berani membuat janji politik seperti itu jika beliau terpilih menjadi Presiden RI 2014-2019 nanti.

Dan jawabannya pas kebetulan ada di bukunya mas Hazmi, "Diculik" Prabowo, dalam sub judul "Prabowo Subianto, Tukang Tambal Ban Kebocoran Kekayaan Negara", dihalaman 121. Janji ini ternyata adalah salah satu program dari enam program Prabowo yang disebut sebagai "Enam Program Aksi Transformasi Bangsa". Dan menjadi visi dan misi Prabowo-Hatta dibidang ekonomi kerakyatan. Ini juga implementasi UU Desa, katanya. (katanya, lagi :D)

Mungkin banyak yang menyangsikan sama seperti saya, 1M/tahun setiap desa? emang bisa? Sempat juga saya baca beberapa postingan di Kompasiana, program ini katanya akan merugikan negara, negara akan bangkrut, ngawur dan lain halnya. Ok, saya mikirnya simpel, negara akan bangkrut kalau anggaran-anggaran tersebut di korupsi sama tikus-tikus got yang nggak bertanggung jawab, ngawur kalau saja yang menjanjikan ini bukan Prabowo :D

Dari buku "Diculik" Prabawo yang saya baca, dan beberapa dari artikel lainnya, Negara kita justru sudah bangkrut, krisis ekonomi, karena kehilangan uang sampai Rp. 1.100 Triliun setiap tahunnya, bayangin aja bahan pokok saja impor terus dari Negara luar, utang Negara juga nggak kalah banyaknya. Terus kok bisa hilang? sebenernya ya nggak perlu heran, kita orang yang awam politik dan pemerintahan aja bisa menjawabnya. Banyaknya pejabat politik yang tertangkap KPK sudah menjadi bukti, siapa pencuri uang-uang negara yang hilang itu. Ada 3 faktor sih penyebab hilangnya uang negara ini, di buku "Diculik" Prabowo, mas Srondol memaparkan ulasan tersebut dari info yang didapat dari kunjungannya bertemu Prabowo. Salah satunya kebocoran Anggaran Negara mencapai Rp. 500Triliun, kebocoran yang dilakukan para koruptor pastinya. Lalu negara kita juga kehilangan potensi penerimaan pajak Rp. 360 Triliun, ini juga siapa lagi yang ngambil kalau bukan koruptor yang mainin uang Negara. Terus ada  kebocoran anggaran Negara untuk subsidi energy sebesar Rp. 300Triliuan. Beuuh..uang apa duit tuh? :D

Ringkasan Presentasi Prabowo

Terus bandingkan dengan rencana Prabowo dengan janjinya 1M/pertahun setiap desa, di Indonesia sendiri kurang lebih ada 80 ribu Desa, kalikan dengan 1M, sekitar 80 Triliun yang diperlukan Negara untuk mendanai pembangunan Desa. Makmur deh Indonesia, kalau visi dan misinya dijalankan dengan baik dan didukung oleh semua lapisan masyarakat.

Emang dana 1 Miliar pertahun perdesa ini buat apa aja? Banyak amat? Nggak takut nantinya hilang percuma dan dikorupsi lagi? Hahahaa..ini pertanyaan orang pesimis ya (termasuk saya). :D

Saya sih pada dasarnya percaya, kalau kita saling bahu membahu, gotong royong membenahi Negara ini, siapapun pemimpinnya yang merencanakan perbaikan dan janji-janji manis saat kampanye, semua bisa terjadi, nggak cuma Prabowo yang bisa, Jokowi pun bisa, nggak cuma Jokowi, siapapun bisa. Asal..kita benar-benar memegang amanah dan ikut memantau pembangunan itu. Masalahnya, saat ini hanya Pak Prabowo yang berani berjanji seperti itu. Well, kita lihat saja nanti kalau terpilih, kita tagih janjinya itu.

Itulah alasan kenapa saya memilih Prabowo, tumben-tumbenan kan? Tiba-tiba saya update posting di kompasiana dan langsung membahas pemilu pilpres. Mumpung diwaktu yang tepat, kalau saya posting dan membahas ini setelah pilpres kan nggak asik :D

Itulah kenapa saya mendukung visi dan misi Prabowo-Hatta dan gatel pengen saya bahas di blog juga. Seperti yang saya baca diartikel ini yang diambil dari agenda Prabowo-Hatta, dana 1 Miliar/tahun ini akan digunakan untuk program pembangunan Desa, membangun infrastruktur untuk rakyat melalui 8 program desa.

1.      Jalan, jembatan, dan irigasi desa atau pesisir 2.      Listrik dan air bersih desa 3.      Koperasi desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Badan Usaha Milik Petani (BUMP), dan   Lembaga                   Keuangan Mikro 4.      Lumbung Desa 5.      Pasar Desa 6.      Klinik dan Rumah Sehat Desa 7.      Pendidikan dan Wirausaha Muda Desa 8.      Sistem Informasi dan Penguatan Perangkat Pemerintah Desa

Sederhana banget ya, visi dan misinya, tapi kalau program ini benar-benar berjalan, alangkah indahnya negeri kita ini, terutama soal perbaikan jalanan. Bayangin kalau jalanan di Indonesia ini bagus, akses ke tempat pariwisata lancar dan diperbaiki, daerah-daerah terpencil terjangkau pendidikan, air bersih, listrik, klinik dan sebagainya.

Beneran deh, siapapun nanti pemimpunnya, kalau semua program visi dan misi perbaikan Indonesia berjalan, Indonesia bisa jadi Negara maju.

Jadi, soal kampanye hitam itu, gimana?

Pikirin aja sendiri, emang masih ada yang minat dengan kampanye hitam? Udah nggak penting lagi, orang-orang sudah tau, capres ini begini, capres itu begitu, dijelekin kayak gimanapun kalau kita udah yakin dan mencoba paham kenapa banyak berita-berita seperti itu, ya biarin aja. Kita punya pilihan masing-masing. Percuma juga ngejelekin capres lawan, percuma juga memuji capres sendiri.

Kalau saya sih yakin dengan pilihan saya sekarang dan berharap yang terbaik untuk Indonesia. Siapapun nanti Presidennya, saya akan dukung untuk Indonesia tercinta ^^

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun