Mohon tunggu...
Margaretha Primayasti
Margaretha Primayasti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - manusia biasa

Orang random yang suka eksplor seni, budaya, dan sejarah terutama dalam penulisan. Monggo sedulur mampir ning Kompasiana kulo. Maturnuwun. 😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekolah Umum Elite di Era Hindia Belanda: Hoorege Burgershool (HBS)

25 September 2024   19:29 Diperbarui: 29 September 2024   05:13 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gedung sekolah (Canva) 

Tahukah kalian bahwa di Indonesia pada tahun 1963 terdapat sekolah umum pada zaman Hindia Belanda? Yup ternyata pada zaman penjajahan Hindia Belanda ada sekolah pendidikan umum yang bernama Hooerge Burgerschool (HBS). HBS ini didirikan oleh Belanda pada tahun 1863 dan diperuntukan bagi orang bangsa Belanda, Eropa, Tionghoa, dan kaum elite Pribumi yang menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar dan masa studi berlaku hanya 5 tahun. Selain itu juga sekolah ini setara dengan sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah umum (SMU).

 Awal mulanya pada abad ke-19, adanya peningkatan jumlah sekolah dasar, maka mayoritas dari anak-anak bangsa Eropa mendapatkan pendidikan dasar. Akan tetapi Pemerintah Indonesia telah bekali-kali menyarankan kepada Pemerintah Kerajaan Belanda supaya mendirikan sekolah lanjutan bagi anak-anak tersebut terutama Belanda. Ahkirnya Raja Willliem III memberikan kekuasaan kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan sekolah yang bernama Gymnasium di Batavia (yang sekarang Kota Jakarta).

Sekolah Gymnasium adalah sekolah menengah pertama yang digagas langsung oleh Raja Williem III yang hanya untuk anak-anak golongan bangsa Eropa selama 3 tahun. 

Pada tahun 1875, Sekolah Gymnasium berubah menjadi Hooerge Burgerschool (HBS).  Di HBS membutuhkan murid yang pandai terutama bahasa Belanda. Salah satu tokoh yang mengeyam pendidikan di HBS adalah Ir. Soekarno di Surabaya sebelum masuk ke sekolah teknik di Bandung.

Dari periode kolonial Hindia Belanda hingga pasa kemerdekaan Indonesia, sekolah HBS telah menempati 3 lokasi di Surabaya yaitu Jalan Baliwerti (1875-1881), Jalan Regenstraaat atau Jalan Kadipaten (1881-1923) dan Jalan Ketabang (1923-1950). Salah satu faktor perpindahan lokasi sekolah tersebut adalah ada perluasan Kota Surabaya oleh pemerintah kota (1906-1940) karena banyaknya orang Bangsa Eropa yang datang ke Kota Surabaya.

Ilustrasi buku (Canva) 
Ilustrasi buku (Canva) 

Pendidikan yang ada di sekolah HBS mererapkan concordantie-beginsel yaitu prinsip mencocokkan dan menyamakan dengan sekolah HBS di Belanda. Mata pelajaran yang dipelajari di HBS untuk kelas 1-5 adalah berhitung, aljabar, matematika, botani, biologi, sejarah, geografi, bahasa belanda, bahasa inggris, bahasa perancis, menggambar tangan, dan olahraga. Sedangkan untuk kelas 3-5 yaitu fisika, kimia, undang-undang negara, ekonomi, tata buku dan menggambar garis.

Menurut Soekarno, seorang Bumiputra akan sulit bersekolah di HBS, karena biaya pendidikan yang mahal. Beliau wajib membayar biaya uang sekolah sebesar f15,00/bulan dan biaya uang buku yaitu f75,00/tahun.

Selama Bangsa Jepang menjajah Indonesia, sekolah HBS memberlakukan kebijakan penerimaan murid tanpa melihat golongan manapun, namun tidak diminati oleh kaum Bumiputra dan Tionghoa. Akibat dari kebijakan pendidikan pemerintah Jepang, maka sekolah HBS mewajibkan untuk menggunakan Bahasa Indonesia.

Pada tahun 1949, sekolah-sekolah yang didirikan di Belanda dan dilakukan tahapan penyesuaian atau Indonesianiasi. Pada ahkir sekolah HBS masih memegang kultur Belanda. Ahkirnya Sekolah HBS  berubah menjadi Sekolah Menengah Atas Negeri pada 1 Agustus 1950 dan sekarang menjadi SMA B Surabaya.

Sekarang gedung HBS masih digunakan untuk gedung fakultas Teknik Kimia ITS di Jalan Baliwerti dan Kantor Pos Besar Surabaya di Jalan Kebon Rojo.

Sumber: 

Adryamarthanino, Verelladevanka, Nibras Nada Nailufar, Hoogere Burgerschool (HBS), Sekolah Menengah Umum Hindia Belanda, https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/07/100000979/hoogere-burgerschool-hbs-sekolah-menengah-umum-hindia-belanda#google_vignette.

Melani, Agustina, Mengenal HBS Surabaya, Sekolah Lanjutan di Masa Hindia Belanda, https://www.liputan6.com/surabaya/read/4041029/mengenal-hbs-surabaya-sekolah-lanjutan-di-masa-hindia-belanda?page=2.

Tim detikJatim, Sejarah HBS: Tempat Sekolah Bung Karno yang Kini Jadi SMA Kompleks Surabaya, https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6238367/sejarah-hbs-tempat-sekolah-bung-karno-yang-kini-jadi-sma-kompleks-surabaya.

Ilustrasi gedung sekolah & ilustrasi buku dari Canva 

https://www.canva.com/join/xxd-kmn-lvp

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun