3. para petani harus bekerja di pegunungan selama lima hari berturut-turut setiap lima minggu dan perempuan serta anak-anak juga harus bekerja pada masa panen berlangsung.
Pada tahun 1886 dimulainya Gerakan Pemberontakan Petani Ciomas. Para petani di Ciomas dihadapkan dengan keadaan sosial ekonomi  yang rugi karena tenaga mereka telah diekspolitasi oleh tuan tanah, para pengawas, dan petugas tanah lainnya yang menutut kinerja yang berat dan pemenuhan pajak tanah yang tinggi.
Namun para petani mendapat tekanan besar dan menolak surat perjanjian tersebut yang menyebabkan sebagian dari para petani berpindah tempat dari Ciomas ke wilayah lain.
Sumber:
Ciomas, Malam Jumat 20 Mei 1886 Ketika Petani Melawan Penindasan Kaum Pemoda, https://analisis.republika.co.id/berita/r5ttqn385/ciomas-malam-jumat-20-mei-1886-ketika-petani-melawan-penindasan-kaum-pemodal?
Banjir Darah Tjiomas Tahun 1886 dalam Catatan Sejarah Kolonial, https://nationalgeographic.grid.id/read/133829092/banjir-darah-tjiomas-tahun-1886-dalam-catatan-sejarah-kolonial?page=all.
Hakim, Lukman, Mengenamg Pemberontakan Petani Ciomas Tahun 18886.
Picture 3: https://poestahadepok.blogspot.com/2019/09/sejarah-bogor-27-sejarah-ciomas-bogor.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI