Hemofilia A
Pada penyakit hemofilia A lebih dikenal dengan :
- Hemofilia klasik : Terjadinya penyakit hemofilia jenis ini disebabkan karena kekurangan faktor yang dapat membekukan darah.
- Hemofilia kekurangan faktor VIII : Yang dimaksud dengan kekurangan faktor 8 artinya adalah terjadinya kekurangan protein dalam darah yang pastinya dapat menimbulkan masalah dalam proses pembekuan darah.
Hemofilia B
Pada hemofilia B lebih dikenal dengan :
- Cristmas disease ; Penyakit ini dikenal dengan nama Cristmas disease karena penyakit ini pertama kali ditemukan pada seseorang yang bernama Steven Cristmas yang berasal dari Kanada.
- Hemofilia kekurangan faktor IX ; Yang dimaksud dengan kurangnya faktor 9 adalah kekurangan protein dalam darah yang dapat menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
Selain berdasarkan jenisnya, penyakit hemofilia juga dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya. Berdasarkan tingkat keparahannya penyakit hemofilia dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
- Penyakit hemofilia tingkat rendah
Penderita hemofilia tingkat rendah hanya mengalami pendarahan pada saat tertentu saja. Biasanya pendarahan ini terjadi setelah operasi, menstruasi (pada wanita), luka yang parah, dan cabut gigi.
- Penyakit hemofilia tingkat sedang
Penderita hemofilia tingkat sedang lebih rentan mengalami pendarahan. Biasanya pendarahan terjadi setelah melakukan aktivitas yang cukup berat, seperti olahraga berlebihan.
- Penyakit hemofilia tingkat berat
Penderita hemofilia tingkat berat mengalami pendarahan yang cukup parah. Biasanya pendarahan terjadi beberapa kali dalam satu bulan. Bahkan kadang pendarahan ini muncul tanpa sebab. Penderita hemofilia tingkat berat hanya mempunyai kadar faktor VII dan IX kurang dari 1%.
Lalu apakah ada tanda -- tanda apabila seseorang menderita penyakit hemofilia ini?
Gejala utama pada penyakit hemofilia ini adalah si penderita mengalami pendarahan di tubuh manapun yang sulit untuk berhenti atau pendarahan berlangsung lebih lama, termasuk pendarahan yang terjadi pada gusi, sendi, hidung (mimisan), atau otot. Tingkat keparahan pendarahan tergantung dari jumlah faktor pembeku dalam darah.
Pada penyakit hemofilia ringan, jumlah faktor pembekuan darah berkisar antara 5-50%. Gejalanya yaitu berupa pendarahan berkepanjangan yang baru muncul pada  saat penderita mengalami luka atau pada pasca prosedur medis, seperti operasi.