Mohon tunggu...
Margaretha
Margaretha Mohon Tunggu... Dosen - A passionate learner - Ad Astra Abyssoque.

Margaretha. Pengajar, Peneliti, serta Konselor Anak dan Remaja di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Saat ini tengah menempuh studi lanjut di Departemen Pediatri, the University of Melbourne dan terlibat dalam the Centre of Research Excellence in Global Adolecent Health.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kapan Pelajar Butuh Tidur dan Terjaga?

12 Maret 2023   23:55 Diperbarui: 15 November 2023   20:18 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.unisa.edu.au/media-centre/Releases/2021/goldilocks-day-for-kids-health/

Formula Goldilocks Day

Di Australia, salah satu kajian di Centre of Research Excellence in Global Adolescent Health yang dipimpin oleh Dot Dumuid dan tim (2022) meneliti lebih dari 1100 remaja usia 11-12 tahun dan berhasil menyusun rumus penggunaan waktu optimal yang efektif meningkatkan belajar, kesehatan dan kesejahteraan psikologis, yaitu: 1,5 jam aktivitas fisik intensitas menengah-berat, 9,7 jam aktivitas sedikit gerak, 2,5 jam aktivitas fisik ringan, dan 10,4 jam tidur per hari.

https://www.unisa.edu.au/media-centre/Releases/2021/goldilocks-day-for-kids-health/
https://www.unisa.edu.au/media-centre/Releases/2021/goldilocks-day-for-kids-health/
Mereka juga merumuskan strategi untuk meningkatkan 3 elemen penting dalam hidup remaja: kemampuan berpikir, kesehatan fisik, serta kesehatan mental.

Untuk mencapai optimalisasi kognitif, remaja akan membutuhkan tidur sekitar 9,5 jam, aktivitas sedikit gerak sekitar 12 jam, aktivitas fisik ringan 2 jam dan aktivitas fisik menengah-berat 0,5 jam per hari.

Demi kesehatan fisik optimal, remaja perlu tidur cukup sekitar 10 jam, aktivitas sedikit gerak 9 jam, dan lebih banyak bergerak secara fisik (3 jam instensitas ringan dan 2,5 jam intensitas menengah-berat).

Sedangkan agar kesehatan mental optimal, tidur 11 jam, aktivitas kurang gerak 8,5 jam, aktivitas fisik ringan 2,5 jam dan 2 jam aktivitas fisik intensitas menengah-berat per hari.

Semuanya menunjukkan betapa pentingnya waktu yang cukup untuk tidur dan beraktivitas fisik bagi pelajar.

Tiga formula ini sebenarnya menggambarkan variasi perilaku sehat remaja karena adanya perbedaan fokus capaian. Remaja yang lebih berfokus pada kemampuan kognitif akan menghabiskan waktu duduk belajar lebih banyak tapi kurang aktif secara fisik. Sedangkan remaja dengan orientasi memperkuat fisiknya akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk bergerak aktif.

Kesehatan mental remaja juga sangat dipengaruhi oleh kualitas tidur dan aktivitas fisik. Riset Kriminologi oleh Mears (2022) menemukan remaja yang kekurangan atau kelebihan tidur rentan terlibat dengan perilaku kenakalan remaja.

Yang menarik, berbagai riset menemukan penerapan pola hidup aktif tampak signifikan menurunkan resiko gangguan mental dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.

Bukan hanya jadwal tidur-terjaga, makanan yang masuk ke tubuh juga penting. Kita memahami bahwa bagaimana seseorang menghabiskan waktu hariannya dan apa makanan yang dikonsumsinya akan sangat menentukan kesehatannya.

Orang yang sehat secara fisik biasanya akan lebih aktif bergerak, tidur cukup, makan buah dan sayur, serta mengurangi mengemil dan minuman manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun